Liputan5news.com - Sidoarjo. Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Sidoarjo, Sabino Mariano, serta perwakilan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo, mengunjungi rumah duka korban kecelakaan air, Dio Fabian Permana (2 tahun), di Desa Terung Kulon, Kecamatan Krian, Sabtu (19/4).
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk belasungkawa mendalam atas musibah yang menimpa keluarga Yuko Prasetyo dan Astrid Debira. Peristiwa tragis itu terjadi pada Jumat sore (18/4) sekitar pukul 15.30 WIB.
Dio Fabian Permana dinyatakan meninggal dunia setelah tim gabungan BPBD Sidoarjo bersama warga berhasil menemukan jenazahnya di bawah Jembatan Merah Putih, Dusun Kanigoro, Desa Keboharan, Kecamatan Krian, Sabtu dini hari sekitar pukul 01.20 WIB.
Di hadapan keluarga korban, Hj. Mimik Idayana menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas peristiwa yang menimpa anak mereka.
“Kami turut berduka cita atas kejadian ini. Musibah ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya di lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan rencana koordinasi dengan dinas terkait untuk pembangunan pembatas sungai di lokasi kejadian sebagai upaya pencegahan.
“Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait guna meminimalkan risiko kecelakaan serupa di masa mendatang. Pembangunan pembatas sungai menjadi salah satu solusi yang akan kami prioritaskan,” tegasnya.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Sidoarjo, Sabino Mariano, menjelaskan bahwa peristiwa nahas tersebut pertama kali dilaporkan ke Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Sidoarjo pada Jumat sore sekitar pukul 15.30 WIB. Tim rescue dari Posko Krian segera mengerahkan tujuh personel dan satu unit perahu karet ke lokasi untuk melakukan pencarian.
“Pencarian tidak hanya difokuskan pada area sungai, tetapi juga mencakup penyisiran darat untuk mengantisipasi kemungkinan lain terkait keberadaan korban. Berkat kerja keras tim dan dukungan warga, jenazah Dio akhirnya ditemukan,” ujar Sabino.
Ia mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk lebih waspada dan selalu mengawasi anak-anak, terutama di area yang memiliki potensi bahaya seperti sungai atau kolam.
“Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap anak-anak. Keselamatan mereka adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (Yanti)