Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Warga Buang Sampah di Sungai, DLHK Kabupaten Sidoarjo Datangi Pemdes Untuk Lakukan Koordinasi dan Mediasi


Liputan5news.com - Sidoarjo. Setelah melihat tindakan warga di Desa Kalangannyar yang dengan seenaknya sendiri membuang sampah di sungai, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo yang diwakili Marjati selaku Penyuluh Lingkungan di DLHK Kabupaten Sidoarjo  mendatangi Pemerintahan Desa (Pemdes) Kalangannyar untuk melakukan koordinasi dan mediasi. Senin (6/1/2025).


Kedatangan pihak DLHK yang didampingi oleh media Liputan5news.com mendapat informasi dari Pemdes Kalangannyar. 


Dalam keterangannya Kades Kalangannyar Irham Taufik mengatakan bahwa memang wilayah yang ditempati untuk usaha kuliner ikan bakar itu adalah wilayah desa Kalangannyar namun warga yang membuka usaha kuliner ikan bakar itu bukan warga kami. Mereka adalah warga Desa Tambakcemandi Dusun Gisik Kidul. 


"Menurut saya di desa Tambakcemandi itu kan sudah dibangun TPS, seharusnya Pak Kades Tambakcemandi mengintruksikan untuk pengambilan sampah di lokasi kuliner itu," ucapnya. 



Lanjut Kades Kalangannyar kami sangat berharap Pak Kades Tambakcemandi lebih peduli untuk mengawasi warganya yang membuka usaha di situ agar tidak membuang sampah di sungai. Karena sungai itu digunakan untuk mengairi tambak di Desa Kalangannyar sehingga hal ini merugikan warga Desa Kalangannyar. 


Sementara itu Ghofirin selaku Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Kecamatan Sedati menyampaikan sesuai instruksi dari Pak Camat dari 16 desa di kecamatan Sedati baru terlaksana 12 TPS yang aktif. Di desa Kalangannyar baru 50 persen sampah yang bisa tertangani. 


"Untuk sampah - sampah di Desa Tambakcemandi memang desanya belum mengelola sampah sehingga warga membuang sampah di sungai atau di pinggir jalan. Seandainya desa itu sudah mengelola sampah, otomatis sampah bisa terkelola dengan baik," jelasnya. 


Lanjut Ghofirin Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle (TPS3R) di desa Tambakcemandi ini masih hanya berbentuk hanggar belum ada apa - apanya, semua butuh proses. Seperti hal nya di desa kalangannyar dulu di tahun 2016 ini bertahap. Awalnya dibantu oleh DLHK untuk pembangunan hanggar, kemudian desa membuatkan tungku pembakaran dan dibelikan angkutan Tossa. 


"Kami sebagai orang kecamatan selalu mengedukasi setiap desa bersama bu Marjati yang selalu mendampingi jika ada permasalahan sampah. Kami punya program satu rumah satu bak sampah dan satu desa satu Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST)," ungkapnya.  


Masih kata Ghofirin jika sampah itu sudah tertangani oleh KSM atau Bumdes gak mungkin warga membuang sampah di sungai karena sudah dilayani. 


"Untuk mengatasi sampah ini butuh proses yakni proses kesadaran manusianya karena di wilayah pesisir ini yang dulunya sampah tidak bayar sekarang menjadi bayar. Dengan penduduk yang dulunya masih jarang, sampah bisa dikelola sendiri dengan cara dibakar, sedangkan sekarang penduduk sudah padat tidak mungkin warga membakar sampah sendiri," pungkas Ghofirin. 


Usai mendatangi Pemdes Kalangannyar Perwakilan DLHK bersama awak media Liputan5news com bergeser mendatangi Pemdes Tambakcemandi. 


Dalam keterangannya Kades Tambakcemandi Khoirudin menyampaikan dengan adanya membuang sampah di sungai tidak hanya setahun atau dua tahun tapi sudah beberapa tahun. Dulu pada tahun 2010 pernah ada road show dari bupati bagaimana cara mengatasi sampah di sungai yang mengalami kesulitan karena warga kampung kita sterilkan untuk tidak membuang sampah di sungai orang sudah nurut. Namun sampah di sungai tetap ada, hal ini disebabkan karena ketika air laut pasang berdampak mengalirnya sampah ke sungai Tambakcemandi.


"Ketika saya melihat di YouTube kemarin terkait orang membuang sampah di sungai saya merasa tidak nyaman melihat kondisi seperti itu, entah itu yang membuang sampah warga saya atau bukan," ucapnya. 


Lanjut Khoirudin kami tidak menutup  kemungkinan untuk kebersihan kami tidak mengacu wilayah - wilayahan. Kami siap bekerjasama dengan Pemdes Kalangannyar untuk mengatasi pembuangan sampah ini. 


"Kedepannya kami akan komunikasi dan bermusyawarah dengan Pemdes Kalangannyar sehingga pembuangan sampah ini ada solusinya," ungkapnya. 


Khoirudin menambahkan jika ada kekurangan - kekurangan terkait pembuangan sampah kita siap bekerjasama. 


Tak ketinggalan, Marjati selaku Penyuluh Lingkungan di DLHK Kabupaten Sidoarjo menyampaikan intinya terkait pembuangan sampah sembarangan ini kita bantu untuk koordinasi dan mediasi antara Pemdes Kalangannyar dan Pemdes Tambakcemandi. Kalau memang itu warga wilayah Kalangannyar supaya warga tersebut agar membuang sampah di TPS3R Desa Kalangannyar. Namun jika warga yang membuang sampah tersebut merupakan warga Tambakcemandi maka kita akan mengejar Desa Tambakcemandi agar TPS3R nya segera dibentuk agar warganya tidak membuang sampah sembarangan. Nantinya akan dibantu oleh pihak kecamatan agar sampah bisa terkelola dengan baik.


"Kami dari DLHK menunggu undangan dari Pemdes Tambakcemandi untuk pembentukan KSM," pungkasnya. (Yanti)