Probolinggo, Liputan5news.com - Pengerjaan proyek berupa rabat beton di dusun kalapean dan pengaspalan jalan di dusun krajan desa kropak kecamatan bantaran kabupaten Probolinggo mendapat sorotan aktivis pemerhati pembangunan desa. Pasalnya hanya sekitar 2 bulan proyek yang bersumber dari dana desa (DD) tahun 2024 tersebut sudah banyak terlihat keretakan disetiap sisinya.
Zainal arifin, dari lembaga Aliansi jaringan Indonesia bersatu (AJIB) Probolinggo, menyayangkan atas kerusakan proyek yang bersumber dari pajak rakyat yang tak seumur jagung tersebut.
"Seharusnya proyek proyek pemerintah, seperti Dana desa itu jika di laksanakan sesuai spesifikasi teknis pekerjaan (Spek tek) dan juga Rencana anggaran biaya (RAB) sebagaimana di Rencana kerja pembangunan desa (RKPDes), maka bisa berumur 7 hingga 10 tahun untuk tidak rusak. Ungkap Zainal
Zainal menegaskan, melihat model penggarapan rabat beton yang hanya seumur 2 bulan selesai dikerjakan dan rusak, retak dan terlihat berongga pengecoranya,ini kemungkinan besar sengaja tidak dilaksanakan sesuai aturan pembangunan atau spek tek dan RAB nya.
"Disinilah patut dipertanyakan tim pelaksana kegiatan (TPK) ataupun pendamping desa nya tidak melaksanakan tugas tugas sesuai tupoksinya, yakni pendampingan dan pengawasan agar proyek berjalan sesuai aturan. " kita akan siapkan laporannya pada inspektorat kabupaten Probolinggo agar ada audit rinci terhadap pelaksanaan DD di desa kropak. Ungkap Zainal
Sementara, dikonfirmasi terkait pelaksanaan proyek DD berupa rabat beton dan aspal yang terlihat sudah rusak usai dua bulan dikerjakan, kepala desa kropak Satap efendi tidak membalas pesan whatsapp yang dikirimkan pada handphonenya. (Has/ze)