Probolinggo Liputan5news.com - Puluhan warga Desa Dungun, Tongas, Kabupaten Probolinggo menggelar demo di depan balai desa setempat. Aksi itu dilakukan karena geram dengan ulah kades yang diduga melakukan perzinaan.
Dalam aksinya, warga membawa sejumlah banner dan poster yang berisi kecaman. Mereka menuntut Kades Dungun berinisial KS segera mundur dari jabatannya.
Warga menyebut Kades Dungun diduga telah melakukan perzinaan dengan seorang perempuan bersuami berinisial HMS (34), warga Desa Curah Dringu, Tongas.
Dalam orasinya, warga menolak tegas memiliki pemimpin desa yang justru berbuat asusila dengan perempuan bersuami. Padahal seharusnya kepala desa harus memberi contoh yang baik kepada rakyatnya.
Menurut korlap aksi Sugiono, terkuaknya perselingkuhan kades KS terjadi saat istrinya melapor ke SPKT Polres Probolinggo Kota.
"Warga Desa Dungun meminta bapak Kades harus turun karena membuat aib di desanya, alasannya karena berbuat aib seperti foto di banner -banner itu, berbuat perzinaan dengan istri orang," kata Sugiono, Selasa (5/11/2024).
"Seharusnya kalau perempuan minta nasihat ya harus diberi nasihat, ini malah ditiduri, kasus ini kemarin sama korban sudah dilaporkan ke polisi, dulu pernah mengatakan kalau saya tidak benar tegur saya saat pilkades, jadi saya tegur sekarang," ujar Sugiono.
Sementara menurut Rodiq, Sekretaris Desa Dungun, pemerintah desa akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Tongas dan Pemkab Probolinggo, terkait kasus dugaan perzinaan yang dilakukan kades.
"Pemerintah Desa Dungun mengikuti aturan hukum yang berlaku, nanti kalau ada laporan masyarakat kita terima, kita akan melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan Pemkab Probolinggo, untuk saat ini belum ada konfirmasi dari Kepala Desa Dungun, dari pagi ini tidak kelihatan, kalau kemarin pak kades ada di ruangannya," ungkap Rodiq.
Meski demo tidak ditemui Kepala Desa Dungun, namun warga akhirnya membubarkan diri secara tertib dan menunggu hasil dari pihak berwenang.(hasze)
0 Komentar