Liputan5news.com - Sidoarjo. Mahasiswa program MBKM KKN-T Prodi Agribisnis Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar kegiatan sosialisasi dan pendampingan serta branding produk, bagi para pelaku UMKM di Desa Parseh yang dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Oktober 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian mahasiswa dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing UMKM di Desa Parseh. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para pelaku UMKM dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha mereka.
Antusiasme yang tinggi ditunjukkan para pelaku UMKM Desa Parseh dalam mengikuti sosialisasi dan pendampingan. Hal ini diperkuat dari kehadiran para pelaku UMKM sebanyak 37 orang. Kegiatan yang berlangsung Selasa lalu membahas berbagai topik menarik, mulai dari manfaat Nomor Induk Berusaha (NIB), proses pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB), dan pentingnya label serta kemasan pada produk. Kegiatan ini diawali dengan sambutan Kepala Desa Parseh, Bapak Moh. Ilyas S.Sos.
“Saya berterima kasih kepada pihak Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang sudah mempercayai desa Parseh sebagai mitra dalam kegiatan pengabdian. Adanya kegiatan ini saya harap dapat mengedukasi para pelaku UMKM, sehingga UMKM di Desa Parseh bisa terus berkembang,” ujarnya.
Pemateri dari Kegiatan ini adalah Dosen Universitas Trunojoyo Madura, Bapak Ifan Rizky Kurniyanto, S.E., M.Si. Dalam penyampaian materinya menekankan beberapa poin penting yang harus diperhatikan oleh para pelaku UMKM, yaitu mengenai pentingnya memiliki legalitas usaha (NIB).
“Dengan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dapat lebih mudah mengakses perizinan usaha lainnya, program bantuan dari pemerintah, dan lebih mudah dalam mengakses modal usaha,” terangnya.
Poin kedua yaitu mengenai pentingnya label dan kemasan. Label dan kemasan yang menarik tidak hanya berfungsi sebagai identitas produk, tetapi sebagai alat untuk menyampaikan informasi kepada konsumen.
Dalam sesi ini, pelaku UMKM diajak untuk mendesain label dari produknya masing-masing. Hal ini bertujuan agar pelaku UMKM bisa mengimplementasikan materi yang disampaikan.
Salah satu peserta, Ibu Siti Romlah yang mempunyai usaha kacang telur, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kegiatan ini. "Dulu saya merasa sulit dan bingung untuk mengurus izin usaha, tapi sekarang sudah lebih paham dan tahu langkah-langkahnya. Semoga dengan legalitas dan label yang bagus, produk saya bisa dikenal lebih luas," kata Bu Siti Romlah.
Kegiatan sosialisasi dan pendampingan ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui peningkatan kualitas dan legalitas UMKM. Dengan begitu, produk-produk dari Desa Parseh diharapkan tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berkembang dan bersaing di pasar yang lebih besar.(Yanti)
0 Komentar