Liputan5news.com - Sidoarjo. Saat itu, sekitar pukul 22.00 Wib, Selasa malam Rabu adalah malam yang sangat menentukan kepastian Subandi menerima Rekom atau tidak dari PKB. Karena besoknya, Kamis, 29 Agustus Agustus adalah hari terakhir pendaftaran Paslon Cabup/Cawabup ke KPU.
Bertempat di kediaman KH. Salam Sochib Bisri, Pengasuh Ponpes Mambaul Ulum Denanyar Jombang, telah hadir terlebih dahulu, Ahmad Amir Aslichin (anggota DPRD Jatim demisioner) dan Gus Atok (anggota DPRD Jatim) serta tuan rumah KH. Salam Sochib Bisri (Keponakan Cak Imin).
Setelah Subandi hadir, rapat rahasia itupun langsung dimulai. Singkat cerita, DPP PKB memberikan rekom kepada Subandi dan Amir Aslichin sebagai Paslon Cabup/Cawabup Sidoarjo 2024---2029.
Bagai disambar petir, Subandi kaget dengan rekom tersebut. Betapa tidak, ketua DPC PKB Sidoarjo ini sudah menjalin lama dengan Mimik Idayana (Ketua DPC Partai Gerindra Sidoarjo) untuk maju dalam Pilkada Sidoarjo mendatang.
Walaupun menurut Amir Aslichin mendapat perintah kyai untuk menjadi wakilnya Subandi. Namun mantan ketua Komisi A itu menyatakan tidak bersedia jika berpasangan dengan Amir Aslichin. Karena beberapa parpol seperti Gerindra, Golkar, Demokrat dan 6 parpol non parlemen sudah memberikan rekomendasi kepada Paslon Subandi---Mimik.
"Saya tidak ingin menyakiti beberapa parpol yang sudah merekom saya dan Bu Mimik yang sudah terjalin erat komitmen dan konsisten dengan saya serta beberapa parpol untuk memajukan Sidoarjo".Terang mantan wakil bupati yang kini menjadi Plt Bupati tersebut.
Disisi lain, menurut Subandi, Amir Aslichin berharap terjadi Bumbung kosong jika dirinya bergandengan dengan PLT Bupati Sidoarjo itu.
Setelah tidak ada hasil dari pertemuan tersebut. Hari Rabu malam, Subandi dipanggil Gus Halim Iskandar dan Anik Maslachah (Ketua dan Sekertaris DPW PKB Jatim) di salah satu rumah makan di Surabaya.
Di tempat ini, Subandi dan Amir Aslichin dipaksa agar bersedia berpasangan untuk maju sebagai calon dari PKB.
Demi menjaga jalinan dan komitmen dengan 3 Parpol dan Mimik Idayana, Subandi menolak paksaan tersebut. Bahkan Subandi mengalah dengan mengusulkan agar Amir Aslichin bersedia jadi calon bupati dan Mimik Idayana sebagai wakilnya.
"Saya rela jika mas Iin menjadi Bupati dan wakilnya Bu Mimik. Dan saya siap mensupport untuk memenangkannya dari belakang". Tegas Subandi kepada media ini. Minggu, 1/9/24.
Suasana semakin mencekam setelah lontaran Subandi disampaikan dalam rapat tertutup tersebut. Tiba-tiba Amir Aslichin menimpali pernyataan Subandi yang tergolong langkah itu dengan nada merendah.
"Kulo kepingin dadi wakil jenengan pak Bandi". Sahut putra mantan bupati Sidoarjo ini.
Mendengar jawaban itu, Subandi pun langsung merespon, kenapa baru disampaikan sekarang. Kenapa dulu tidak pernah menyatakan hal itu kepadanya. Sedangkan dia sudah menjalin dan berkomitmen dengan pasangan-nya (Mimik Idayana) tidak dalam waktu singkat satu dua hari. Tetapi berbulan-bulan lamanya.
Lagi-lagi, agar tidak menyakiti dan mengecewakan pasangannya dan parpol yang sudah memberikan rekomendasi kepada Subandi--Mimik, mantan kepala desa Pabean 2 periode ini akhirnya pamit kepada Gus Halim Iskandar untuk tetap maju sebagai cabup dalam Pilkada Sidoarjo melalui Gerindra, Golkar dan Demokrat.
Selain itu, Subandi juga memohon doa restu dari Gus Halim serta menyatakan masih tetap menjadi kader PKB. Jika menang, Subandi tetap kembali lagi ke PKB.
Gus Halim pun juga mengijinkan Subandi untuk berlabuh bersama para pengusung dan pendukungnya sekaligus mengamini perjuangannya.
Perlu diketahui, hingga hari ini Subandi masih menjadi kader PKB dan belum pernah menyatakan mundur dari Ketua DPC PKB Sidoarjo.(Yanti)
0 Komentar