Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Sikapi Dugaan Pungli PKL Dijalan PG. Kedawung, Zainal TAMPERAK : Serahkan Sepenuhnya Pada Paguyuban


Pasuruan, Liputan5news.com : Sikapi polemik issue pungutan liar (pungli) pada para pedagang kaki lima (PKL) di jalan PG. Kedawung desa Kedawung kulon kecamatan Grati kabupaten Pasuruan, lembaga Tameng perjuangan rakyat anti korupsi (TAMPERAK) Pasuruan mengusulkan agar dikembalikan pada paguyuban PKL. 

"Kembalikan pada para PKL untuk mengurus dirinya sendiri .dan untuk pihak PG. Kedawung karena bagaimanapun untuk menunjang kebersihan, keamanan dan kenyamanan area PG dan trotoar jalan, tetap memberikan pembinaan pada para PKL.

 " Saya kira tugas PG.Kedawung memberikan arahan dan pembinaan pada PKL yang salah satunya untuk peningkatan perekonomian warga disekitar pabrik. "Namun tidak dengan turut mengurus iuran atau uang paguyuban para pedagang. Ungkap Zainal arifin, ketua TAMPERAK. 

Beberapa pedagang yang biasa mangkal menjajakan kebutuhan pokok mulai sayur mayur, ikan dan lain-lainya menyesalkan atas penutupan sementara area lokasi penjualan oleh para PKL. "Meski pendapatan kita kecil tiap hari dari berdagang di area PG. Kedawung ini mas, namun cukup untuk mencukupi kebutuhan pokok keluarga, seperti makan, minum dan sekedar uang saku anak sekolah. Ungkap pedagang jajanan ini. 

Hal lain, dikatakan Soleh 55 tahun, paguyuban pedagang menyesalkan isue pungli yang berkembang dan berimbas pada ditutupnya aktivitas para PKL di jalan area PG. Kedawung" Saya sekeluarga sudah lama berjualan disini, kalau hari ini ditutup tidak boleh berjualan, kita mau kerja apa lagi.ungkap warga Kedawung kulon gang 12 ini gamblang. 

Soleh menambahkan, bahwa sebenarnya tidak ada pungli seperti yang disebutkan diluaran. "Kita tidak ada yang mungut biaya mas, namun dari itikad PKL sendiri yang mengumpulkan iuran seadanya untuk digunakan sebagai ongkos menjaga kebersihan dan keamanan barang dagangan. " Kan kadang barang dagangan kita titipkan di sekitar lokasi berjualan. 

Soleh berharap pihak PG. Kedawung ataupun pemerintah Desa bisa segera melakukan penataan ulang sesuai dikehendaki untuk kenyamanan bersama. "Kalau bisa jangan sampai ditutup lah lokasi ini agar kita bisa kembali berdagang normal dan bisa menghidupi kebutuhan keluarga. Harap pria berkumis ini. (Has)

Posting Komentar

0 Komentar