Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Dr. Koen Berikan Bantuan Jamban Sehat Pada Keluarga Ibu Hamil dan Keluarga ODGJ


Liputan5news.com - Sidoarjo. Dr. Koen Irianto Uripan merupakan salah satu pakar bidang sanitasi dan perubahan perilaku masyarakat di Indonesia. Atas keahliannya itu Dr. Koen ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari tim verifikasi Open Defecation Free (ODF) Kabupaten Sidoarjo 2024. 


Dr. Koen Irianto Uripan telah dikenal sebagai pendukung kuat dari pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam upaya mengentaskan perilaku masyarakat yang masih melakukan buang air besar sembarangan (BABS). 


Dr. Koen juga telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya meningkatkan sanitasi di berbagai daerah melalui berbagai program sosialisasi dan edukasi serta pembangunan jamban sehat sesuai standar World Health Organization (WHO).


Hal ini terbukti dari kehadiran Dr. Koen Irianto Uripan di RT 10 RW 03 Plipir Kelurahan Sekardangan Kabupaten Sidoarjo, dengan didampingi Kepala Puskesmas, Babinsa, Babinkamtibmas,Lurah serta ketua RW dan Ketua RT setempat. Kehadiran Dr. Koen di sini adalah dalam rangka memberikan bantuan pembangunan jamban sehat di rumah Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan di rumah warga penderita ODGJ. Selain itu Dr. Koen juga memberikan bantuan pembangunan jamban sehat komunal dan memberikan edukasi ke rumah warga yang belum memiliki jamban sehat. Sebanyak 6 buah jamban sehat diberikan kepada 8 keluarga di kelurahan sekardangan. Senin (5/8/2024)


Kepada awak media yang hadir, Dr. Koen Irianto Uripan, S.H., M.M, menyampaikan indonesia ini mempunyai target di tahun 2024 bahwa semua provinsi harus dinyatakan ODF atau masyarakat tidak berperilaku jelek BABS, stop buang air besar sembarangan. Termasuk kabupaten Sidoarjo pada pada tahun 2023 sudah di nyatakan ODF, apakah ini masih ada kekurangan, hal itu wajar wajar saja. 


"Saat ini pemerintah Sidoarjo menyelesaikan komitmennya bahwa di Sidoarjo harus 100 % tidak ada orang buang air besar sembarangan (BABS). Saat ini saya ikut berpartisipasi untuk menyelesaikan komitmennya. Saya bersyukur partisipasi ini di terima oleh pemerintah kelurahan sekardangan dan puskesmas Sekardangan. Kami bekerjasama untuk menyelesaikan masalah sanitasi di lingkungan rumah ibu hamil dan di lingkungan rumah orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dan salah satu keluarga lain. Ketika awal kita datangi mereka BAB nya hanya dalam suatu lubang saja, ini yang membuat saya prihatin," ungkapnya. 


Lanjut Dr. Koen kondisi seperti itu membuat saya dan tim bekerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut agar di bumi Nusantara ini tidak ada orang buang air besar sembarangan dan bisa menikmati hidupnya sehingga berperilaku hidup sehat secara wajar.


"Saya memberikan saran kepada pemerintah sebaiknya ketika ada orang membangun rumah, utamakan syaratnya harus membuat jamban, minimal menyediakan lubang untuk jamban," tambahnya. 



"Terkait pembuatan jamban tidak ada masalah terkait sempitnya lahan, yang terpenting adalah edukasi bahwa saptic tank bisa di buat di mana saja, baik itu di teras, di ruang tamu, di kamar mandi," tambahnya.  


Kepala Puskesmas Sekardangan dr. Halimah Salim Ahmad Ba-Lashraf, M.Kes mengatakan dari hasil diskusi antara pak lurah dan kader kesehatan berdasarkan data yang ada kami memilih lokasi ini karena ada sebidang tanah yang di huni oleh tiga kepala keluarga (KK) yakni satu KK ada ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK), satu KK ada Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ), dan Satu KK lagi. Ketiga KK tersebut belum memiliki jamban sehat, mereka biasanya BAB di WC umum. 


"Semoga dengan adanya bantuan jamban sehat dari Dr. Koen ini bisa membawa manfaat bagi warga Sekardangan di RT. 10 RW 03 ini," pungkasnya. 


Masih di tempat yang sama, lurah Sekardangan Mukarto, S.H., M.A.P menyampaikan memang kita dari pemerintah sering mengadakan rapat lintas sektor antara kelurahan, Puskesmas, Kecamatan, Babinsa, Babinkamtibmas. Data yang ada dari kader kesehatan ada warga yang tidak memiliki septic tank. Atas usulan - usulan kader kesehatan yang dibina oleh puskesmas memang warga ini memiliki lahan sendiri sehingga bisa diberikan bantuan jamban sehat. 


"Kita dari pemerintah memang memberikan perhatian kepada warga yang belum memiliki jamban sehat namun terkendala adanya anggaran. Kita juga sering mengajukan pembuatan jamban sehat namun sampai sekarang belum ada realisasi," ungkapnya. 


Lebih lanjut Mukarto menyampaikan Kabupaten Sidoarjo pada saat ini sudah ODF namun pada saat ini masih ada kekurangan - kekurangan. Untuk menyempurnakan kekurangan tersebut kami tetap berkomitmen secara terus menerus memberikan edukasi kepada warga. 


"Kami mengucapkan terimakasih kepada Dr. Koen yang telah memberikan edukasi dan bantuan pembangunan jamban sehat kepada warga kami, semoga bantuan ini bisa memberikan manfaat kepada warga kami yang menerima bantuan," pungkasnya. 


Tak ketinggalan, Totok selaku warga penerima manfaat menyampaikan saya mengucapkan terimakasih kepada Dr. Koen yang telah memberi bantuan pembangunan jamban sehat. Semoga Dr. Koen sehat selalu sehingga dapat memberikan manfaat kepada warga yang membutuhkan.(Yanti)

Posting Komentar

0 Komentar