Liputan5news.com - Sidoarjo. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sidoarjo bersama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memberikan wadah kreatifitas bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Khususnya produk khas batik tulis. Wadah tersebut diwujudkan lewat acara Harmoni Kreatif yang digelar bersamaan dengan peringatan Hari Anak Nasional (HAN).
Ketua Dekranasda Kabupaten Sidoarjo, Sriatun Subandi mengatakan batik tulis Sidoarjo bukan hanya menjadi jarik gendong saja, namun multifungsi. Bisa dimanfaatkan untuk pakaian pesta, kerja, maupun pakaian untuk anak-anak.
"Pada acara ini, kami sengaja menghadirkan berbagai design batik tulis khas Sidoarjo yang dikenakan oleh kepala OPD, istri camat seluruh Kabupaten Sidoarjo hingga anak-anak yang dirancang oleh designer di Sidoarjo yang sangat kreatif, dengan cara ini kami memberikan contoh bahwa batik tulis Sidoarjo cantik-cantik," katanya seusai acara Harmoni Kreatif di Museum Mpu Tantular pada Jumat (26/7/2024).
Sriatun Subandi yang juga menjabat sebagai Plt. Ketua TP. PKK Kabupaten Sidoarjo menambahkan, para pelaku UMKM se-kecamatan Sidoarjo juga diberikan kesempatan untuk memperkenalkan produk unggulan mereka kepada masyarakat yang hadir dan berkunjung di tiap-tiap stand. Upaya ini juga bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Kami percaya bahwa pengembangan UMKM berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo berbanding lurus dengan turunnya angka stunting. Artinya gizi anak terpenuhi dengan pertumbuhan ekonomi yang juga meningkat.
"Ini alasan kami mengapa HAN diperingati dengan acara yang menghadirkan pelaku UMKM. Sebab, dari data BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Sidoarjo bahwa
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun 0,75 persen dari tahun sebelumnya sebesar 8,80 persen menjadi 8,05 persen, sejalan dengan stunting di Sidoarjo juga turun dari 16,1 persen menjadi 8.04 persen," jelasnya.
Hal ini menunjukkan keberhasilan berbagai program kesehatan dan gizi yang dijalankan pemerintah. Keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi salah satu prioritas utama dalam kebijakan pemerintah daerah.
"Dengan menghadirkan orang tua anak-anak di Sidoarjo, kami juga titip pesan terus dukung program-program pemerintah. Caranya, jika bekerja di Sidoarjo maka habiskan uang di Sidoarjo pula agar perputaran uang tetap untuk Sidoarjo. Monggo cinta, bangga, dan pakai produk UMKM Sidoarjo," pesannya. (Yanti)
0 Komentar