Liputan5news.com - Sidoarjo. Pemkab Sidoarjo berkomitmen menangani penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) / Acqueried immunodeficiency syndrome (AIDS) di Kabupaten Sidoarjo dengan target nol kasus baru tahun 2030. Upaya ini merupakan bagian dari program nasional yang dicanangkan oleh pemerintah pusat untuk mengakhiri epidemi HIV/AIDS di Indonesia.
"Penanganan HIV bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Kami akan terus meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang HIV, menghapus stigma, serta menyediakan akses pengobatan yang memadai bagi mereka yang terinfeksi," ujar Subandi saat sambutan acara Pertemuan Ketua KPA dengan ODHIV dan OHIDHA di Pendopo Delta Wibawa, Senin (10/6).
Subandi menegaskan bahwa pemerintah daerah akan fokus pada peningkatan sosialisasi, pencegahan, serta pengobatan bagi penderita HIV. Penanganannya juga perlu kolaborasi antara berbagai pihak terkait.
"Kita butuh sinergi mulai dari desa, kecamatan, puskesmas, pengobatan klinik, hingga yayasan dan organisasi masyarakat peduli HIV/AIDS, untuk pencegahan dan penanganannya" tegasnya.
Selain itu, Ia juga menekankan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah sebagai upaya pencegahan sejak dini.
"Kami ingin generasi muda Sidoarjo mendapatkan informasi yang benar tentang HIV dan bagaimana cara pencegahannya. Pendidikan ini sangat penting untuk memutus rantai penyebaran HIV," tambahnya.
Semetara itu, Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo, dr. Hinu Tri Sulistijorini Ririn mengatakan langkah konkret yang telah dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo meliputi penyediaan layanan tes HIV gratis di puskesmas dan rumah sakit.
"Untuk program tahunan kami adalah per puskesmas ada mobile visite di bantu dengan yayasan secara sukarela mau diperiksa, sehingga sangat membantu jumlah terdeteksinya HIV/AIDS ini," jelasnya.
Dari data Dinkes Kabupaten Sidoarjo mencatat dari jumlah HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 5.830 kasus sebanyak 70 persen di dominasi oleh laki-laki sedangkan 30 persen sisanya perempuan. Dari jumlah tersebut, Kecamatan Krian dan Kecamatan Porong masih mendominasi banyaknya penderita HIV/AIDS. (Yanti)
0 Komentar