Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

H. Usman : Paguyuban Jagad Nuswantoro Hendaknya Mampu Menghidupkan Kembali Budaya Warisan Leluhur


Liputan5news.com - Sidoarjo. Dalam rangka nguri-uri budaya warisan leluhur, Paguyuban Jagad Nuswantoro menggelar pertunjukan kesenian jaranan dan reog. Selain itu juga digelar bakti sosial pengobatan alternatif oleh Jagad Suwung. Kegiatan dilaksanakan di Lapangan museum Mpu Tantular Jalan Raya Buduran - Sidoarjo. Minggu (26/5/2024).



Dalam keterangannya Sapto Jumadi selaku ketua panitia mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur yang pertama karena Paguyuban Jagad Nuswantoro ini sudah berlegalitas atau berbadan hukum. Yang kedua kami ingin menghidupkan kembali budaya - budaya warisan leluhur. Yang mana budaya warisan leluhur ini sudah mulai punah. Supaya tidak di klaim oleh negara lain seperti contoh budaya Reog yang telah diklaim oleh Malaysia, maka ini adalah salah satu Bentuk kita melestarikan budaya yang kita miliki, supaya identitas bangsa tetap terjaga. 


"Dengan melestarikan budaya kesenian jaranan ataupun Bantengan serta reog tentang Pemajuan Kebudayaan, dan kita tetap mengacu pada UU No. 5 Tahun 2017, dimana undang - undang tersebut betul - betul menaungi kemudian melestarikan, bentuk dari Pemerintah mengatur atau membuat regulasi cagar budaya, nilai - nilai obyek budaya betul - betul diperhatikan oleh negara,"jelasnya. 


Disinggung mengenai support dana dalam kegiatan tersebut, Sapto menyampaikan bahwa tidak ada, ini yang membuat kami sangat prihatin. Kami sempat minta audensi kepada Eks Bupati waktu itu, artinya dana atau biaya untuk kebudayaan itu hampir tidak ada. Rata - rata dana tersebut telah dialihkan ke infrastruktur jalan dan lain - lain. Seharusnya pembangunan infrastruktur itu diimbangi dengan pembangunan mental. 


"Dana pelaksanaan kegiatan ini kita himpun melalui swadaya dan sponsor - sponsor, "ungkapnya. 


Sapto menambahkan kami sebagai penggiat budaya tetap akan berbagi suara melalui kebudayaan, karena saya sebagai penggiat budaya sangat kurang setuju dengan langkah - langkah pemerintah yang kurang memperhatikan terkait obyek budaya.


Sementara itu Ketua DPRD Sidoarjo H. Usman, M.Kes yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan bahwa kegiatan positif yang diadakan oleh Paguyuban Jagad Nuswantoro ini bisa menggali potensi - potensi budaya lokal Sidoarjo. Begitu juga budaya lokal desa - desa yang ada di Sidoarjo. Saya yakin tiap daerah tentunya punya kebudayaan yang berbeda. Harapan kami melalui paguyuban Jagad Nuswantoro ini mereka mampu menyatukan dan menginventarisir serta selanjutnya bagaimana menguri - uri budaya itu agar tetap hidup di kabupaten Sidoarjo. Karena melalui budaya ini tentunya mampu memberi edukasi kepada masyarakat khususnya kepada anak - anak kita agar tidak kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia yang memiliki beragam budaya yang antar daerah berbeda - beda. 


"Harapan kami ke depan bagaimana budaya ini dikembangkan sampai ke tingkat anak - anak kita di sekolah, baik di SD maupun SMP. Dengan mereka lebih awal mengenal budaya Indonesia, budaya daerahnya maka otomatis tertanam jiwa dengan kultur budaya tentunya. ini akan memberikan bekal bagi anak - anak kita mempertahankan budaya Sampai kapanpun," ungkapnya. 



Usman menambahkan untuk yang tua - tua berkewajiban untuk mengedukasi kepada anak - anak, biar tidak kehilangan budaya. Karena dengan melihat di sosial media atau dengan membuka YouTube budaya - budaya luar negeri bisa masuk dan ini bisa mempengaruhi pola pikir pada anak - anak kita. 


"Dengan demikian Kami berharap budaya - budaya Indonesia harus intens mengisi media sosial yang ada ini, supaya anak - anak kita ini juga mengenal dan mengetahui budaya - budaya asli Indonesia," ucapnya. 


Masih kata H. Usman bahwa legalitas dari pada paguyuban ini harus berbentuk badan hukum dan nanti ke depan pemerintah harus hadir dalam berkontribusi atau mensupport dari sisi Anggaran untuk kegiatan budaya yang ada di Sidoarjo. 


"Ada lagi yang kita persiapkan ke depan, bahwa Sidoarjo harus mempunyai gedung kesenian khusus, yang mana itu nanti diperuntukkan kepada masyarakat yang ingin mengaktualisasi diri untuk menyampaikan budaya - budaya yang ada di daerahnya masing - masing,"tandas Usman.(Yanti)

Posting Komentar

0 Komentar