Pasuruan,Liputan5news.com - Diana Lukito, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan menyatakan bahwa tujuan digelarnya operasi pasar adalah dalam rangka menstabilkan harga beras yang mengalami kenaikan sejak beberapa bulan lalu. Diprioritaskan untuk para pedagang sembako, dan selebihnya untuk warga yang lain. Minggu (25/02/2024)
"Prioritas untuk para pedagang beras," singkatnya.
Hanya saja, meski kebanyakan untuk para pedagang beras, namun untuk memastikan tidak adanya aksi menaikkan beras dengan harga di luar aturan bulog, setiap pedagang wajib membuat surat pernyataan bermaterai.
Selain itu, di toko yang menjual stok beras dengan jumlah banyak, maka akan dipasang spanduk resmi bertuliskan harga dari bulog.
Sementara itu, Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto meyakinkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu panik. Sebab BULOG memiliki stok yang sangat aman untuk kebutuhan stabilisasi harga beras sepanjang tahun.
"Kami minta untuk masyarakat tidak panik. Karena pemerintah akan terus hadir untuk membantu menstabilkan harga beras sampai betul-betul aman," tegasnya
Berbeda dengan tujuan pemerintah kabupaten pasuruan yang gencar lakukan operasi pasar dengan menjual beras murah seharga Rp. 52.000 per 5 kg nya dengan menggandeng perum Bulog untuk menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok pangan masyarakat pada umumnya tersebut. di pasar grati justru terjadi yang sebaliknya.
Operasi pasar beras murah seolah senyap dan langkah untuk bisa dinikmati masyarakat umum, karena hanya turun pada 3 pedagang pasar seperti yang di akui oleh kepala pasar grati, Unggul saat ditemui media ini. Sabtu, 24/2/2024."dipasar grati tiga pedagang yang menerima pembelinya mas, ya dengan Harga sesuai Bulog resmi yakni Rp. 51.000 per zak berisi 5 kg. Ungkapnya.
Kebijakan kepala pasar grati yang hanya memfungsikan penerimaan beras murah operasi pasar dari Bulog hanya pada ke tiga pedagang tersebut menimbulkan berbagai spekulasi negatif dimasyarakat. "Lha ya mas, di sini nyaris tidak ada penjualan beras murah dari pemerintah seperti ya g diberitakan, karena begitu turun ke pedagang yang biasa ditunjuk pihak pasar grati, beras tersebut langsung di angkut dengan mobil puck up keluar daerah, jadi tidak dijual di tokonya secara umum pada para pembeli atau masyarakat umum. Ujar beberapa pedagang di pasar grati saat dikonfirmasi.
Fakta lapang saat media ini menelusuri pedagang penerima suplay beras Disperindag dan Bulog dipasar grati, terkesan jauh dari toko sembako sebagaimana umumnya, karena lebih terkesan sebagai warung kopi atau pedagang makanan dan minuman. (Ze)
0 Komentar