Liputan5news.com - Surabaya. Caleg DPR RI dari partai NasDem dapil 1 Surabaya - Sidoarjo menggelar dialog bersama tokoh agama, takmir dan aktivis masjid di kota Surabaya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Regrantis Hotel Jl. Dr. Sutomo 79 Surabaya ini dihadiri oleh Agus Prastio, S.E., M.M. selaku aktivis masjid sekaligus Sekretaris Dewan Masjid Indonesia kota Surabaya. Hadir juga ibu Peni selaku tokoh penggerak wanita pengusaha muslim (tokoh UMKM Jatim).
Menurut Agus Prastio, S.E., M.M. selaku pemandu acara menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk menggali masukan atas situasi kondisi keumatan terkini, terutama terkait kemasjidan dan pemberdayaan umat.
"Masjid di Surabaya jumlah kurang lebih ada 1.300 dan mushola 1.800. dari jumlah tersebut hanya 500 an masjid yang terkelola secara baik manajemen kemasjidannya. Banyak persoalan yang menjadi tantangan dalam pengembangan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat. Baik dari fisik infrastruktur dan kebijakan pemerintah daerah maupun SDM takmir masjid itu sendiri," ungkap laki-laki yang juga menjadi caleg DPRD kabupaten Sidoarjo dari partai NasDem dapil 1 Sidoarjo kota, buduran, Sedati nomor urut 7.
Sementara itu Haruna Soemitro caleg DPR RI dari partai NasDem dapil Jatim 1 Surabaya Sidoarjo nomor urut 3 menyampaikan masjid di jaman Rasulullah SAW sebagai pusat peradaban dimana umat atau rakyat dapat curhat langsung pada pimpinannya. Selain itu juga sebagai tempat menyusun strategi perang maupun menyusun kebijakan dan syiar agama.
"Masjid sekarang seakan - akan dijauhkan dari umat. Masjid tidak boleh dijadikan tempat berpolitik. Tidak boleh ada atribut atau kampanye (politik praktis atau partai), tapi bukan berarti steril dari dialog - dialog kebangsaan dan politik keumatan. Aktivis masjid perlu segan atau alergi berdiskusi politik di teras masjid. Jadi jangan heran bila sekarang umat muslim kalah terus dalam pergulatan politik kekuasaan," ungkapnya.
Dalam dialog tersebut muncul suatu pertanyaan dari peserta dialog "apa yang akan dilakukan ustad Haruna bila qodarulloh duduk sebagai legislatif terkait keberadaan para takmir ini ?," ungkapnya.
Haruna pun menjawabnya "Insya Allah saya akan mendorong sebuah kebijakan terkait kesejahteraan para takmir sebagai ujung tombak syiar Islam, minimal menitipkan kepada pemda untuk merancang perda yang dapat mendukung pemberdayaan umat (masyarakat) berbasis masjid. Yang salah satunya dengan capacity building para takmir dan aminan social kesejahteraan takmir," ungkapnya.
Masih di tempat yang sama Ibu Peni selaku tokoh UMKM Jawa Timur
sangat berharap ketika Ustad Haruna dikehendaki oleh Allah SWT duduk sebagai Anggota DPR RI kiranya semoga dapat membantu adanya sebuah skema dana abadi umat kelolaan masjid yang dapat membantu permodalan atau pengembangan ibu - ibu jamaah masjid yang memiliki usaha atau wirausaha.
"Karena dari data yang ada pelaku UKM mayoritas adalah ibu - ibu muslimah jamaah pengajian di masjid," tandasnya.
Diakhir acara dialog Agus Prastio, S.E., M.M. selaku pemandu acara sekaligus tim pendamping caleg Haruna Soemitro menyampaikan dengan dialog ini diharapkan dapat mengkontribusikan suara dari kalangan aktivis masjid dan tokoh agama, sehingga dapat menjadi masukan tim sebagai role model “penggalangan suara berbasis masjid”.
Karena dari analisa tim tiap masjid di Surabaya rata - rata membawai 3 RW, bisa dihitung berapa TPS dalam lingkungan 1 masjid. Asumsi 1 masjid membawai 10 TPS (7 suara) Kemudian kalikan 250 akan terakumulasi 17.000 suara.
"Makin mendekati akhir masa kampanye tim makin menggenjot kegiatan - kegiatan dialog. Tim harus bekerja keras karena Dapil 1 (Surabaya - Sidoarjo) dapil prestisius. Semua partai menurunkan caleg - caleg terbaik mereka," tandasnya," (Yanti).
0 Komentar