Liputan5news.com - Sidoarjo. Caleg DPR RI dari Partai NasDem dapil Jatim 1 Surabaya - Sidoarjo nomor urut 3. Haruna soemitro menggelar sosialisasi di Cafe Kopi Tiam Kapuas Hulu di Jl. Raya Kayon - Surabaya. Kamis (25/1/2024) malam.
Turut hadir dalam acara sosialisasi ini yakni perwakilan pengurus DPD NasDem, perwakilan pengurus HMI, Cendekiawan eks staff kedubes AS, caleg DPRD kabupaten Sidoarjo dari partai NasDem dapil 1 Sidoarjo - Buduran - Sedati nomor urut 7. Agus Prastio, S.E., M.M, emak-emak jaringan relawan Amin, ketua paguyuban pengamen bungurasih dan pengurus paguyuban ojol Medaeng (keduanya hadir sebagai representasi wong cilik yang ingin restorasi perubahan).
Agus Prastio, S.E., M.M. selaku tim pendamping Haruna soemitro menyampaikan kegiatan hari ini mengundang aktivis senior dan media untuk menggali masukan terkait hajatan beliau sebagai caleg dan tentang isu-isu kondisi terkini kebangsaan sampai pada hari ini.
"Sementara sampai hari ini kita konsentrasi pada kantong suara di Sidoarjo karena kita lebih dekat dengan struktur. Pada hari ini simpul - simpul relawan Amin sudah merapat kita. Untuk di Surabaya pada last minute kita terjun ke Surabaya," jelasnya.
Agus sangat berharap dengan pertemuan ini yakni pilar demokrasi adalah teman-teman media dan bagaimana efektifnya media. Ketika kita memasang banner itu ada durasinya sedangkan kalau kita memakai teman-teman media ini jejak digitalnya abadi dan sharenya luar biasa.
Sementara itu dalam sambutannya, seorang mantan staf ahli bidang ekonomi kedutaan yang kini mengajar sebagai dosen dan aktif menjadi kolumnis di beberapa media nasional Drs. Ahmad Cholis Hamzah, M.Sc menyampaikan hari ini saya di undang oleh pak Agus Prastio sebagai senior untuk memberi pendapat bagaimana perilaku pemilih di Indonesia yang harus di ketahui hingga situasi global.
Laki - laki yang menyelesaikan S-2 nya di University of London dan merupakan senior di HMI memberikan masukan untuk suksesnya Haruna Soemitro "waktunya sudah mepet tetapi perlu diketahui perilaku pemilih. Perilaku pemilih di kita ini paling banyak pemilih tradisional ( bakul pecel, tukang becak dll) jumlahnya hingga 60 persen, pemilih tradisional ini perlu didekati, dengan memperkenalkan siapakah sosok caleg ini. Sedangkan pemilih yang mengerti sosial media hanya sekitar 15 persen," jelasnya.
"Dengan waktu yang mepet solusinya kita bisa melakukan pendekatan secara humanisme misalnya berkunjung ke anak yatim, ke warga kampung (pkk, pesantren), kegiatan religius. Jangan sampai kita kampanye dihadiri oleh ribuan orang tapi begitu ke TPS tidak ada pemilihnya," tambahnya.
Masih kata Ahmad Cholis Hamzah Ketika mendekati pemilih harus bijaksana kita harus mengetahui karakter pemilih. Jangan sampai kita menjelek-jelekan calon lain, itu tidak baik dan orang semakin curiga. Calon yang dijelek- jelekan pendukungnya semakin solid.
Masih di tempat yang sama, dalam dialog terkait sepak bola caleg DPR RI dari partai NasDem dapil Jatim 1 Surabaya - Sidoarjo nomor urut 3. Haruna Soemitro yang juga mantan ex co PSSI menyampaikan jika masa kecil pemain Timnas gizinya kurang maka jangan diharap bisa mendapatkan kesuksesan. Untuk itu sepak bola ini harus ada intervensi negara, ketua umum PSSI harus presiden. Anak-anak balita diberikan makan gizi tinggi ketika balita, jika anak-anak balita ini gizinya tinggi, stunting berkurang, generasi ke depan baik maka pasti sepak bola akan bagus.
Mantan legislator jaman era Gubernur Imam Utomo ini juga menyampaikan ketika saya di takdirkan oleh Allah SWT menjadi DPR RI, saya ingin negara harus ikut intervensi pembinaan sepak bola, dan ada undang undang yang mengatur bagaimana sepak bola ini bisa menjadi pembangunan yang begitu kuat. Ada role model bahwa untuk menjadi pemain nasional itu ada profilnya yakni fisiknya harus baik, skillnya harus mumpuni.
"Jika saya ditakdirkan menjadi wakil rakyat di senayan saya sangat berharap bahwa sepak bola ini menjadi harapan baru bagi generasi muda di indonesia," tegas Haruna.
Disinggung terkait gagasan sebagai caleg Haruna menyampaikan bahwa politik itu adalah kompetensi ketika saya mengajukan diri sebagai caleg saya lebih mengutamakan rekam jejak saya bahwa saya pernah menjadi anggota DPR, saya pernah masuk di level nasional di tingkat PSSI. Ketika saya menjadi narasumber di DPRD Jatim dan saya yang dianggap vokalis di DPRD Jatim. Dari situlah berarti saya memiliki kompetensi.
Di singgung terkait nomor urutnya 3 dengan kelolosannya menjadi wakil rakyat Haruna mengatakan kalau terkait kelolosan saya mengikuti jalannya langit saja karena jabatan itu amanah dan tidak bisa kita beli. Kalau Allah SWT menakdirkan jadi insya Allah jadi. Tingkat keterkenalan saya insya Allah orang pasti sudah mengenal dengan nama Haruna, ketika saya ditanya diskusi, provokasi dan eksekusi tentu saya hanya berada di level diskusi dan provokasi dan tentu saya tidak akan mengambil level eksekusi.
Masih kata Haruna dalam pergerakan saya cukup menggunakan tim kecil yang militan dan solid dan memiliki program kegiatan yang efektif karena saya sudah mempunyai investasi sosial ( para penggila bola). Saya juga melakukan kegiatan pada timing yang tepat pada masa akhir kampanye agar mudah diingat. Untuk program kegiatan saya lebih menitikberatkan pada kegiatan dialogis bukan kegiatan baksos ataupun hiburan karena menyelaraskan dengan strategi capres 01.
"Untuk progres dari data sampai hari ini tim kita sudah mengantongi 50 ribu suara untuk Sidoarjo dan Surabaya 30 ribu suara ( kurang lebih 60 % dari target). Kantong - kantong suara saya dapat dari pecinta bola yang sudah familiar dengan sepak terjang saya, para aktivis KAHMI, struktur partai NasDem di Sidoarjo," tandas Haruna.(Yanti)
0 Komentar