Liputan5news.com - Sidoarjo. Setelah namanya disebut-sebut diduga terlibat dalam kasus pemerasan terhadap tim pemenangan ketua DPD NasDem Sidoarjo, Ir. Hj. Nur Hendriyatiningsih, Budi Hartono selaku PPS Desa Sepanjang Kecamatan Taman Sidoarjo mendatangi Ir. Hj. Nur Hendriyatiningsih beserta timnya untuk melakukan permintaan maaf secara resmi.
Ir. Hj. Nur Hendriyatiningsih pun beserta tim menemui Budi Hartono di restoran Agis Jl. Raya Wisma Pagesangan no 197 Surabaya. Minggu 31 Desember 2024 siang.
Permintaan secara resmi ditandai dengan penandatanganan surat pernyataan bermaterai 10 rb oleh Budi Hartono yang disaksikan oleh Arif Zulkarnain selaku badan advokasi hukum NasDem, Syaiful Ridho selaku ketua tim pemenangan dan Nur Hendriyatiningsih selaku Caleg sekaligus ketua DPD NasDem Sidoarjo beserta beberapa orang anggota DPD NasDem Sidoarjo dan beberapa media yang hadir.
Usai melakukan penandatangan surat pernyataan, kepada awak media yang hadir Budi hartono menyampaikan saya sama bu Nur sebenarnya sudah seperti ikatan persaudaraan cuman karena kurang komunikasi sehingga sampai terjadi seperti ini saya kurang faham. Dengan inisiatif saya sendiri saya mendatangi bu Nur untuk melakukan klarifikasi dan meminta maaf karena selama ini saya tidak mendapat ruang untuk melakukan klarifikasi. Selama ini saya tidak ada setitikpun pikiran-pikiran terkait apa yang disampaikan media dan saya tidak mau rame karena saya sangat menghormati bu Nur. Karena apapun yang terjadi bu Nur adalah dewan yang ada di tempat kami.
"Insya Alloh jika saya dipanggil KPU saya akan menyampaikan apa adanya dan saya sangat tidak berkenan dengan hal-hal seperti ini. Di demokrasi kalau saling menjatuhkan rasanya kurang elok," ucapnya.
Lebih lanjut Hartono menyampaikan kehadiran saya ke bu Nur ini atas inisiatif saya sendiri secara pribadi tanpa seijin KPU karena bu Nur saya anggap ibu saya di wilayah saya. Saya tidak ada ruang untuk klarifikasi kebetulan saya punya nomor wa bu Nur. Saya tidak melakukan apapun seperti apa yang disampaikan di media akhirnya saya hubungi bu Nur untuk klarifikasi dan meminta maaf. Saya menyampaikan apa adanya.
Disinggung terkait permufakatan pemerasan Budi Hartono menyampaikan saya tidak bisa menanggapi karena saya tidak tahu prosesnya.
"Sebagai masyarakat dan penyelenggara saya memohon maaf kepada bu Nur jika ada kesalahan saya. Saya sama bu Nur tetap hubungan persaudaraan, saya sudah kenal bu Nur cukup lama sejak bu Nur ada di Partai Gerindra sampai di Partai NasDem dan saya pun menyampaikan jika ada info-info yang diperlukan atau pun sharing-sharing pendapat," ungkapnya.
Hartono juga menyampaikan saya cukup kaget ketiga nama saya disebut-sebut dan dipanggil Bawaslu. Saya jelaskan semua apa adanya bahwa saya memang tidak terlibat. Dan saya pun tidak tahu terkait penyerahan uang karena saya tidak di lokasi.
"Iyaa memang saya menunjukan pasal - pasal terkait pelanggaran untuk diskusi. Saya juga gak mau sok pinter terkait pasal-pasal tersebut," tambahnya.
Hartono menegaskan saya sangat berharap setelah kejadian ini hubungan persaudaraan kami dengan bunda Nur semoga tetap baik - baik saja.
Sementara itu Ir. Hj. Nur Hendriyatiningsih menyampaikan pihak pak Hartono sudah klarifikasi kepada kami dan Isya Allah kami memaafkan karena bagaimanapun juga peran dia sangat penting di kelurahan kami khususnya. Karena melihat kasus kemarin yang dipecat itu belum ada PAW nya, untuk mencari penggantipun juga sulit karena waktunya sudah mepet. Dan juga ada etikad baik dari beliau untuk meminta maaf untuk mengakui kesalahannya.
"Bagi kami itu sudah cukup apalagi itu tidak hanya ucapan di mulut saja karena beliau juga mau menandatangani berita acara secara tertulis draf yang dibuat oleh badan advokasi hukum NasDem. Saya kira itu adalah keseriusan beliau untuk meminta maaf kepada kami," jelasnya.
Lebih lanjut Nur menyampaikan sesuai yang kita sepakati tadi harapan kedepannya beliau sudah berkomitmen untuk tidak mengulangi hal-hal seperti kemarin. Kebetulan beliau sudah bersama kami sejak 2014 sekampung juga artinya dalam evaluasi pengawasan lebih mudah karena beliau juga bertetangga. Dan beliau juga menyadari bahwa hal-hal yang tidak signifikan akan menjadi bumerang bagi beliau.
"Pesan kami untuk para penyelenggara semuanya agar tetap melaksanakan dengan jurdil sehingga kami merasa aman dan nyaman tidak ada intrik politik dari pihak penyelenggara sehingga kami bisa melaksanakan pemilu dengan damai dan jurdil.
Nur menegaskan karena beliau sudah melakukan permintaan maaf dan menandatangani berita acara secara tertulis maka kasus ini tidak jadi kita teruskan ke KPU. Ini saya anggap serius dan tidak main dan jika diulang lagi maka masalah ini tetap kita lanjutkan.(Yanti)
0 Komentar