Liputan5news.com - Sidoarjo. Upaya untuk menjadikan perempuan sebagai subyek pembangunan di Kabupaten Sidoarjo terus dilakukan. Menjadikan perempuan subyek berarti melibatkan mereka secara bermakna dalam pembangunan, baik dalam proses perencanaan program, penyusunan anggaran dan regulasi, hingga pelaksanaannya.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan dengan cara menjadikan perempuan sebagai subyek akan mendorong kemajuan dalam pembangunan terutama di Sidoarjo dan secara umum di Indonesia.
"Saya minta, kepada PKK Kabupaten agar menyampaikan hal ini kepada seluruh PKK Kelurahan/Desa agar perempuan harus aktif dan ikut berperan dalam pembangunan yaitu sebagai subyek. Saya tekankan bahwa menjadi subyek ini perempuan harus mendahulukan kewajiban terlebih dahulu sebelum haknya," katanya dalam sambutan Peringatan Hari Ibu ke-95 tahun 2023 dengan tema "Perempuan Berdaya, Indonesia Maju" di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (19/12/2023).
Bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu juga menambahkan upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo salah satunya melalui program Kartu Perempuan Usaha Mandiri (KURMA).
"Dengan program ini, kami bertujuan memiliki konsep join income agar perempuan menjadi subyek yang bisa berkontribusi perekonomian keluarganya, serta berperan masif untuk mengisi pembangunan yang ada di daerahnya," jelasnya.
Ia juga berpesan, agar perempuan di Kabupaten Sidoarjo terus menjadi perempuan yang berpegang pada pendidikan anak yang paling utama adalah Ibu (perempuan). Sehingga jadilah ibu yang baik, doakan anak-anak setiap hari, serta seorang ibu harus ikut SOTH (Sekolah Orang Tua Hebat) agar dapat menjadi orang tua yang baik untuk generasi yang baik pula.
"Harapan saya Ibu-ibu di Kabupaten Sidoarjo bisa menjadi ibu yg baik dan terus menjadi lebih baik setiap harinya. Kita tidak boleh menyalahkan siapapun, menyalahkan keadaan, menyalahkan zaman, menyalahkan teknologi yg semakin masif, namun salahkan diri kita jika sampai saat ini belum bisa menjadi ibu yang baik untuk anaknya, dan kembalilah menjadi baik," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Sidoarjo Heni Kristiani mengatakan bahwa sangat mendukung peran aktif perempuan dalam pembangunan.
"Dinas P3AKB sangat mendukung upaya Bupati dalam mendorong perempuan bertindak sebagai subyek pembangunan. Hal ini sejalan dengan program kami yaitu program pengarustamaan gender dan pemberdayaan perempuan, yaitu dalam bidang politik, hukum, sosial, ekonomi," katanya.
Heni juga menjabarkan bahwa DP3AKB telah melakukan upaya peningkatan kemandirian perempuan diantaranya peningkatan kapasitas perempuan dalam pengambilan keputusan (sasaran BPD perempuan, kepala desa perempuan, organisasi masyarakat perempuan, mahasiswa perempuan).
"Upaya tersebut agar perempuan bisa mengutarakan pendapatannya dalam perencanaan pembangunan. Selain itu ada juga pelatihan keterampilan perempuan (membatik, merajut, membuat inovasi olahan makanan), yaitu untuk perempuan kepala keluarga, perempuan putus sekolah, perempuan korban kekerasan, perempuan tidak mempunyai pekerjaan tetap, dan perempuan yang mau berusaha," tutupnya.
Sekedar informasi, dalam acara tersebut juga disampaikan pemenang lomba 10 program pokok PKK Kabupaten Sidoarjo. Dengan pemenang diantaranya :
Juara 1 Desa Wilayut, Kecamatan Sukodono,
Juara 2 Kelurahan Urangagung, Kecamatan Sidoarjo,
Juara 3 Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu,
Juara Harapan 1 Desa Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin,
Juara Harapan 2 Desa Keboguyang, Kecamatan Jabon,
Juara Harapan 3 Desa Cemandi, Kecamatan Sedati. (Yanti)
0 Komentar