Liputan5news.com - Gresik. Salah satu upaya pemerintah untuk membantu masyarakat tidak mampu memperoleh akses listrik adalah melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Pada tahun 2023 ini, program BPBL menyasar 125.000 rumah tangga di seluruh Indonesia. Dari target tersebut, Provinsi Jawa Timur mendapat alokasi sebesar 20.250 rumah tangga penerima BPBL, yang saat ini telah menyala semua atau selesai 100%.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), M.P. Dwinugroho pada Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Kamis (30/11/2023).
Nugroho menjelaskan bahwa dari target 20.250 rumah tangga tidak mampu di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Gresik mendapat alokasi 36 rumah tangga di 2 Kecamatan, yang saat ini telah menyala 100 persen.
“Program BPBL ini tentu dapat menambah jumlah pelanggan PLN dan diharapkan dapat mengurangi susut jaringan dari penarikan-penarikan sambungan dari tetangga yang tidak sesuai dengan ketentuan,” terang Nugroho.
Lebih lanjut Nugroho menyampaikan bahwa sambungan listrik yang tidak sesuai dengan kaidah keselamatan ketenagalistrikan tentu sangat berbahaya. Karena listrik selain bermanfaat namun juga berbahaya.
Ditemui dikesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri, menyampaikan bahwa program BPBL adalah bentuk kerjasama Kementerian ESDM dengan DPR RI dan PLN sebagai eksekutor, Dalam sinergi ini, Roro menyebutkan program ini bertujuan meningkatkan kualitas dan produktifitas masyarakat.
"Tadinya gelap gulita sekarang terang benderang. Jadi Bapak Ibu bisa kerja,” ujar Roro.
Lebih lanjut Roro mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Gresik sebesar 3,6% dan sudah mengalami penurunan 0,2%.
“Semoga dengan berjalannya waktu (tingkat kemiskinan-red) bisa terus turun. Saya berharap masyarakat selalu bisa produktif agar Indonesia bisa mengoptimalkan perekonomiannya," ungkap Roro.
Menyambung Roro, Asisten perekonomian dan pembangunan Pemerintah Kabupaten Gresik, Edy Hadisiswoyo, menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemerintah Pusat dan mengapresiasi atas perhatiannya kepada masyarakat di Kabupaten Gresik. Ia berharap semoga masih akan ada program lain yang bisa digunakan untuk meningkatkan perekonomian warga di Gresik.
“Sekali lagi kami dr pemerintah kabupaten gresik mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik, untuk memajukan kabupaten dan negeri secara nasional," tegasnya.
Executive Vice President Niaga dan Pemasaran PT PLN (Persero), Fintje Lumembang menyampaikan bahwa program BPBL ini merupakan bukti komitmen PLN untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan perwujudan dari keadilan sosial bagi selurah rakyat indonesia serta untuk mencapai rasio elektrifikasi 100%.
" Saya harapkan warga dapat memanfaatkan listrik ini sebaik mungkin. Adik-adik sekolah bisa belajar di malam hari, listrik juga bisa digunakan untuk bidang pertanian atau industri rumah tangga, agar program ini bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat ke kehidupan yang lebih baik," ujar Fintje.
Darsi (53 tahun) dan Djono (70 tahun) merupakan sebagian penerima manfaat program BPBL di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Mereka mengaku sangat senang dan bersyukur karena terdaftar menjadi penerima program BPBL tahun 2023.
“Senang banget, selama ini mau pasang listrik tapi uangnya belum terkumpul, sehingga mau tidak mau harus menyalur ke rumah saudara,” ungkap Darsi.
Djono mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan bantuan dipasangin listrik gratis. (Yanti)
0 Komentar