Liputan5News.com Lumajang - Semarak Hari Jadi Lumajang (Harjalu) setiap tahunnya selalu dinanti dan ditunggu kedatangannya oleh masyarakat Lumajang pada umumnya, karena dalam rangkaian Harjalu pasti banyak kegaiatan yang langsung menyentuh dan bisa dinikmati masyarakat secara langsung, salah satunya kegiatan yang dinanti adalah jalan sehat.
Kegiatan jalan sehat ditahun - tahun sebelumnya di kemas dengan sebutan Candil (Candipuro - Lumajang) yang selalu dinanti masyarakat karena selain gratis kegiatan tersebut berhadiah puluhan juta rupiah, namun ditahun ini Candil ditiadakan dan santer terdengar kegiatan jalan sehat tersebut diganti dengan Jalasetra (Jalan Lumajang senduro tradisional), namun kali ini kegiatan tersebut berbayar dimana setiap peserta diwajibkan membeli kupon seharga Rp 25.000/orang.
Banyak warga merasa heran dan bertanya - tanya kenapa kegiatan jalan sehat dalam rangka Harjalu kali ini berbayar tidak seperti tahun - tahun sebelumnya yang di gratiskan dengan hadiah puluhan juta rupiah, apakah kegiatan kali ini tidak di danai APBD, ataukah dananya sudah habis karena terlalu banyak kegiatan - kegiatan sebelumnya seperti konser Slank dan Lumajang biyen.
H. Bukasan Wakil Ketua DPRD Lumajang saat dikonfirmasi perihal kegiatan Jalasetra dalam rangka memperingati Harjalu ke 768 menyampaikan bahwa semua kegiatan Harjalu dicover APBD.
"Semua kegiatan Harjalu itu APBD, terlepas habis diawal itu untuk konser ataupun yang lain, itu memang hampir semua anggaran habis di awal - awal itu, pokoknya semua konsep dalam proses Harjalu itu dibiayai APBD," Ujar H. Bukasan, Minggu (10/12/23) saat dihubungi via telepon.
"Biasanya itu jalan sehat Candil, mungkin karena anggarannya ndak nututi maka kegiatannya didekatkan, sejauh ini kan tidak pernah kegiatan itu berbiaya seperti pendaftaran gitu toh, tapi saya pikir ini untuk mensuport kegiatan itu karena anggaran Harjalu sudah habis di awal - awal, akhirnya pemerintah daerah mengambil inisiatif seperti itu, mestinya untuk rangkaian kegiatan Harjalu pyur untuk rakyat, artinya gratis, saya pikir anggaranya hanya di sisakan untuk prosesi saja," Imbuh Bukasan.
Terpisah Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Lumajang, Nurman saat dikonfirmasi terkait Jalasetra tidak bisa banyak memberikan penjelasan dan mengarahkan agar konfirmasi ke panitia.
"Tanya panitia saja mas" tulisnya via whatsAppnya.
Sebelumnya dari pantauan media ini penyelenggara kegiatan Jalasetra ini adalah Dispora seperti tertulis dipamflet yang banyak tersebar di penjuru sudut kota Lumajang, namun kemudian muncul Kormi (Komite olah raga masyarakat) sebagai panitia.
Hal yang sama juga terjadi saat awak media ini melakukan konfirmasi terkait rangkaian kegiatan Harjalu 768 kepada Kepala Dinas Pariwisat Lumajang, Yuli Harismawati bungkam dan tak merespon telepon dan whatsApp dari media ini. (Tim)
0 Komentar