Liputan5news.com - Sidoarjo. Komunitas Pengusaha Tangan Di Atas (TDA) perempuan Sidoarjo menggelar "Bincang Santai" dengan tema "Kiat Pemasaran Kekinian Ala Inspiring Womanpreneur Sidoarjo", di Rumah BUMN Sidoarjo Jl. Jaksa Agung Suprapto no 5 Sidoarjo. Kamis (9/11/2023)
Hadir sebagai Narasumber yakni Mba Kiki selaku owner TumTim dan Mba Yuzie selaku owner Moonzaya.
Leny Warisma ketua TDAP Sidoarjo menyampaikan program kerja TDAP pusat nanti akan menjadi role model kegiatan kita ke depannya. Program TDAP pusat ada 3 yakni untuk komunitas, keluarga, personal. Program kerja untuk komunitas mendorong anggota TDAP mengikuti KMD di daerah dan mendorong anggota TDAP mengikuti acara bisnis yang dilakukan oleh TDA daerah dan pusat. Program kerja untuk keluarga mendorong TDA daerah untuk mengadakan aktifitas seperti publik speaking untuk anak-anak, pelatihan membuat makanan. Program kerja untuk personal yakni proses memahami diri sendiri, membantu meningkatkan kapasitas diri.
Dari pengalamannya berbisnis Mbak Kiki selaku owner TumTim mengatakan berawal dari hobi membuat kue sejak SD kelas VI saya setiap lebaran berjualan kue kering. Pada saat bulan puasa saya disuruh ibu saya membuat kering, saya buat kue kering dengan resep dari majalah. Karena enak dimakan akhirnya kue tersebut oleh ibu saya di jual ke teman-temannya. Dari situlah setiap moment lebaran saya jualan kue kering dan pada tahun 2015 merk kue saya, saya patenkan.
"Karena situasi dan kondisi suami saya di PHK akhirnya saya nekad untuk membeli peralatan membuat kue. Alhamdulillah beberapa tahun yang lalu saya ketemu TDA, setelah saya bergabung dengan TDA mindset saya berubah bahwa bisnis yang bisa berkembang adalah yang bisa didelegasikan kepada tim nya," ungkapnya.
Masih kata Mbak Kiki, akhirnya saya mendelegasikan bisnis ini kepada tim saya. Hal ini akan menjadi amal jariyah ketika karyawan kita keluar dari tim saya untuk membuka usaha sendiri.
"Selanjutnya saya akan mengambil ilmu yang saya dapat dari TDA dan saya akan menerapkan ilmu tersebut dalam bisnis saya," tambahnya.
Kiki menegaskan bahwa selama menjalankan bisnis saya selalu menggunakan modal sendiri, kita tidak ada tanggungan hutang di bank. Ini membuat saya semakin yakin bahwa dengan modal sendiri tanpa hutang kita bisa.
"Gimana caranya supaya kita balik modal ? Saya selalu membawa produk-produk saya untuk dicicipi di setiap acara TDA. Ketika saya kenal dengan president TDA kita MoU untuk mengclone kue kering saya, sehingga pada awal lebaran saya bisa mencapai pesanan 21 rb toples. Awalnya saya yang selalu idealis gak mau menjual produk saya tanpa merk saya, ternyata di situlah kehidupan perusahaan saya semakin berkembang," ungkapnya.
Kiki juga menyampaikan jangan sampai kita membuka usaha kuliner terus kita membuka usaha lain agar kita bisa fokus linier.
"Untuk pemasaran kita mengambil jalur pasar yang berbeda seiring dengan perkembangan digitalisasi. Setelah pandemi kita mengambil jalur off line dengan mendatangi catering - catering dengan tips menemui owner untuk memberikan tester. Selain itu tim saya juga door to door ke kantor-kantor dinas. Hasil dari jalur off line ini sangat luar biasa omset kita bisa naik hingga 30 persen," jelasnya.
Kiki menegaskan jaman sekarang idealis sudah tidak berlaku, manusia adalah tempatnya ego namun ketika kita memiliki bisnis ego ini sudah tidak berlaku. Sekarang yang terpenting adalah cuan.
Sementara Nur Hidayat selaku Ketua Komunitas TDA Sidoarjo menyampaikan komunitas Tangan Di Atas (TDA) merupakan komunitas pengusaha yang tersebar di seluruh Indonesia. Yang mana komunitas ini di dalamnya terdapat orang-orang sering berbagi ilmu dengan cara mengadakan work shop, pelatihan UMKM.
"Di Sidoarjo sendiri sampai hari kita sudah beberapa kali melakukan work shop untuk edukasi ," jelasnya.
Lebih lanjut Nur Hidayat menyampaikan pada saat ini TDAP difokuskan untuk ibuk-ibuk yang mau berkembang untuk bisnis. Yang mana dalam ini diharapkan bisnis lancar keluarga juga terurus.
"Untuk kedepannya kami akan mengusahakan bagaimana TDA Sidoarjo ini bisa bersinergi dengan UMKM dan pemerintah," ungkapnya.
Masih kata Nur Hidayat TDA memiliki visi dan misi yang panjang singkatnya yakni TDA komunitas pengusaha terbesar di indonesia yang mewadahi ide-ide bagaimana pengusaha di Indonesia ini bisa Skill Up.
TDA Sidoarjo hingga saat ini memiliki 300 anggota yang sudah masuk di group wa sedangkan yang belum bergabung di group wa ada 400 pengusaha dari berbagai jenis usaha.
Nur Hidayat menyampaikan pesannya untuk teman-teman yang belum bergabung di TDA mari kita bergabung. Insya Allah dengan bergabung di TDA jika ada kesulitan-kesulitan di bidang usahanya bisa teratasi. Di TDA sendiri ada pelatihan bisnis, dan bimbingan bisnis.(Yanti)
0 Komentar