Liputan5news.com Pasuruan - Armada Truk bermuatan batu belah dari tambang, yang berlokasi di Desa Kedungrejo Kecamatan Winongan dikeluhkan warga 4 Desa karena mengganggu keamanan dan kenyamanan.
Salah seorang warga Desa Sidepan yang menjadi perlintasan armada tambang batu pada awak media mengatakan bahwa rusaknya jalanan yang di lewati armada tambang hanya di urug dengan sirtu seadanya saja,sehingga menambah buruk kondisi jalan dan polusi debu makin memperparah keadaan dan mengancam kesehatan warga.
“Semua rumah yang di tepi jalan setiap hari kotor, dan percuma kita bersihkan. karna setiap hari dihadiahi debu, kalau masih tetap saja jalan yang rusak itu di urug dengan sirtu tetap saja debunya masih berkeliaran kerumah -rumah warga, apalagi musim kemarau seperti saat ini, dan kalau musim hujan bisa tambah parah lagi becek jalannya.seperti yang dulu dulu” imbuh warga, tampak kompak.
Dari ke empat desa di Kecamatan Winongan kabupaten Pasuruan, banyak masarakat khususnya yang terdampak debu jalan, berharap kepada PJ Bupati Pasuruan, Andriyanto untuk adanya perbaikan jalan menjelang musim penghujan ini.
“Kami berharap pada pemerintah, kususnya pak bupati yang baru ini agar segera perbaiki jalanan disini mas, karena sebentar lagi musim hujan, dan pastinya akan sangat becek dan banyak genangan air di jalan yang berlobang akibat jalan rusak yang di lewati armada tambang itu” ujar pria 50 tahun ini salah satunya.
Di tempat terpisah,Kepala Desa Sidepan, Musa pada media menjelaskan bahwa dirinya pernah menyampaikan keluhan warga akibat rusaknya jalan desa karena muatan yang tak sesuai kapasitas dari armada tambang batu yang lewat tiap hari.
“Saya sudah pernah menyampaikan dan menunjukan keadaan jalan yang rusak serta debu yang mengotori rumah warga dan bahkan mengganggu kesehatan dan kenyamanan warga pada kepada Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto saat menghadiri kegiatan acara di Perikanan Mas, namun sampai saat ini belum ada respon” ujar Musa.
Musa menambahkan bahwa permintaan warganya tidak aneh, hanya perbaikan fasilitas jalan dan bukan minta kompensasi.
“Padahal saya dan warga tidak menuntut uang kompensasi, cuma wrga minta jalan segera di perbaiki dan jangan di urug dengan Sirtu. percuma saja kalau pakai sirtu tidak ada selesainya habis di urug dan dapat 2 sampai 3 Hari berlobang lagi” Terang kepala desa Sidepan. (Ze*)
0 Komentar