Liputan5News.com Lumajang - Beberapa kegiatan terselenggara di Alun alun Lumajang sebagaimana terpantau kegiatan senam sehat serta pembagian trophy dan piagam lomba LKBB, karnaval, Dram band serta disisipi acara pamitan (pisah kenang) Bupati dan Wakil Bupati Lumajang jelang berakhirnya jabatannya kegiatan di ikiti oleh ASN serta Guru pendidik di wilayah kota dan sekitarnya.
Namun hal tersebut di sayangkan pasalnya guru yang seharusnya mengajar di lembaga masing masing malah di perintah oleh dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Lumajang untuk menghadiri Senam serta kegiatan lain lain, sehingga salah satu wali murid merasa heran ketika gurunya kegiatan di luar namun siswa di suruh belajar secara daring.
“Iya ini saya juga bingung anak saya di beri tugas untuk mengerjakan pembelajaran di hand phone (pembelajaran daring) sementara gurunya ikut senam, yang jadi pertanyaannya siapa yang mengajar ?” Ucapnya
Terpisah salah satu kepala sekolah membenarkan jika siswanya di berikan pembelajaran lewat daring, sementara gurunya mengikuti senam di alun alun lumajang.
“Iya benar pak tadi itu guru - guru ikut kegiatan di alun - alun namun siswa tetap di beri tugas di kerjakan di rumah, besok hasilnya tetap pak, akan di koreksi oleh guru gurunya” jawabnya
Sementara kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Drs.Agus Salim saat di konfirmasi terkait guru yang diperintah menghadiri kegiatan di alun alun Lumajang membenarkan yang sertai kegiatan pamitan Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Jumat (22/09/2023).
“Ya mas benar, jadi ada rencana kegiatan pamitan Bupati dan Wakil Bupati agenda jum’at pagi dengan ASN sebagai guru yang selama ini mendapat kehormatan dari pemerintah daerah dalam kebijakan pemerintah daerah lewat kesejahteraan, maka temen - temen guru juga berkeinginan untuk memberikan penghormatan terakhir beliau. Pak bupati sekedar memberikan pamitan” ujarnya
“Nah dengan cara apa menghibur temen - temen guru, the flashmob jadi menari P5, jadi ada satu yang di promosikan juga menari P5. Karena Lumajang sebagai kabupaten sekolah penggerak, maka sekaligus ikut pamitan sekaligus ikut mempromosikan bahwa ada tari P5 itu, ya sudah biar masyarakat tahu menari lumajang itu adalah yang sedang dimiliki sekolah penggerak, jadi itu flasmob menari yang tidak harus hafal betul yang penting menari sekaligus”. Jelas Kadindikbud kabupaten lumajang
“Sudah kita tidak bersurat tidak apa, dan itu tidak semua guru sekabupaten lumajang, itu hanya guru yang wilayah kota dan sekitarnya. Jadi itu benar, mumpung itu berpamitan yang lain sebagai masyarakat guru yang selama ini mendapat penghormatan dari pemerintah dalam kebijakan kesejahteraan nonib dan lain lain. Tadi itu maka saya pikir wajar, dan layak kalau di detik terakhir jadi itu tidak ada yang lain lain”. Pungkasnya
Ditempat terpisah Agus Setiawan akrab di sapa Samco Ketua Pemuda Pancasila kabupaten Lumajang serta ketua Kadin Lumajang Sabtu (23/09/2023) mempertanyakan bagaimana jika guru ikuti kegiatan di alun - alun lumajang sementara siswa/ peserta didik belajar daring.
“Kalau menurut saya sih menghormati bisa kita ciptakan momen lain jangan di jam kerja ya. Pengerahan massa, kemarin itu mengorbankan jam kerja mengorbankan anak didik yang sedang belajar, belajar daring tapi guru gurunya tidak ada jadi pertanyaan terus belajar daring apa?. Kan mereka di paksa tidak belajar didalam satu hari”. Tanyanya
“Jam kerja PNS coba bayangkan meraja di paksa ke alun - alun satu hari dan mereka melupakan palayanan, Untuk menghormati bupati tidak harus di jam kerja kalau Memang mengerahkan ASN hanya menghormati bupati lepas jam kerja, bisa di laksanakan sore hari, malam hari atau ambil hari libur kan bisa. Nah maksud saya seperti itu apalagi kegiatan seperti itu siapapun akan menilai ini bernilai politis buktinya menjadi konten perpisahan seolah olah sang bupati di lepas oleh masyarakat”. lanjut Samco
Samco juga prihatin yang mana seharusnya ASN bekerja profesional, Netral jangan di libatkan kegiatan kegiatan yang bernilai politis.
“Nah ini yang menjadi keprihatinan kami bahwa seharusnya ASN itu cukuplah bekerja profesional netral, jangan di libatkan kegiatan - kegiatan lainnya yang bernilai politis”. Tegasnya. (Rhm)
0 Komentar