Liputan5news Pasuruan - Pembangunan ruang kelas di SMPN 6 Kota Pasuruan pada Juli 2021 lalu kembali mendapat sorotan masyarakat.
Hal ini ditengarai usai pengerjaan proyek pembangunan atap ruang kelas yang menelan biaya sekitar Rp. 369.351.740 tersebut mengalami kerusakan beberapa kali , dan terahir usai diperbaiki kembali jebol atapnya.
Tak pelak, proyek yang dikerjakan oleh CV. Azidatama ini mendapat sorotan dari masyarakat dan mendapat pandangan negatif dengan dugaan pengerjaannya tidak sesuai spesifikasi teknis.
"Terakhir kerusakan ruang kelas tersebut dibenahi oleh pihak sekolah dibulan Agustus tahun 2023 ini mas, infonya pembenahanya memakai anggaran sekolahan." Ungkap Badrus Soleh pegiat lembaga Swadaya masyarakat ini.
Badrus juga menyatakan bahwa terkait kerusakan ruang kelas yang diduga karena pengerjaannya tidak sesuai spesifikasi teknis tersebut, dirinya sudah mengirimkan surat Somasi atas Aliansi jaringan Indonesia bersatu (AJIB) Pada pihak sekolah dan diterima staf sekolah.
Namun disesalkan media ini saat ingin melihat lokasi pembangunan ruang kelas yang beberapa kali mengalami kerusakan tersebut, Ali salah satu staf SMP negeri 6 kota Pasuruan menghalang halangi media ini untuk masuk ke lokasi bangunan dengan alasan perlu ijin dari kepala sekolah.
"Maaf mas, jangan masuk dulu karena perlu ijin kepala sekolah. Sampean tunggu saya akan minta ijin dulu. Ungkapnya. Yang lebih mengejutkan ketika media ini ingin mencoba masuk, kembali pria staf sekolah SMPN 6 tersebut menghalangi dengan cukup keras. " Kalau masuk tanpa ijin itu kan sama dengan maling, mas." Cetusnya sambil berlalu dengan dalih akan memintakan ijin kepala sekolahnya, namun hingga menunggu lama, Ali tak juga muncul. (Ze)
0 Komentar