Liputan5news.com - Sidoarjo. Sebagai bentuk kepedulian kepada anak didiknya yang tidak mampu, SMAN 4 Sidoarjo menggelar program peluncuran anak asuh.
Kegiatan dilaksanakan di gedung serba guna SMAN 4 Sidoarjo, dengan ditandai penyerahan santunan kepada siswa tidak mampu oleh kepala sekolah dan ketua anak asuh. Jumat (25/8/2023).
Kepala sekolah SMAN 4 Sidoarjo, Imam Jawahir mengatakan program peluncuran anak asuh kita peruntukan bagi siswa yang tidak mampu kita berikan bantuan.
Sementara itu, Ketua anak asuh, Dra. Hj. Nurul Hidayati yang juga merupakan guru Bimbingan Konseling (BK) di SMAN 4 Sidoarjo menyampaikan Secara eksplisit program anak asuh ini sudah lama kita lakukan. Pada awalnya bapak kepala sekolah hatinya tergerak ketika beberapa tahun kemarin ada anak didik kita yang ingin kuliah namun setelah diterima mereka keberatan untuk melakukan registrasi daftar ulang. Akhirnya bapak dan ibu guru di SMA negeri 4 ini melakukan urunan untuk membantu registrasi daftar ulang siswa yang tidak mampu tersebut.
"Dari peristiwa tersebut Bapak kepala sekolah menyampaikan bagaimana kalau kita lakukan pemetaan untuk siswa tidak mampu, dari sekarang guru Bimbingan Konseling (BK) mencari data sedetail mungkin terkait anak-anak yang perlu dibantu, sehingga kita bisa tepat sasarannya untuk membantu," jelasnya.
Lebih lanjut Nurul menyampaikan kemarin kita sudah bergerak di kelas X ada 80 anak, kelas XI ada 67 anak, kelas XII ada 63 anak, diutamakan kelas XII yang akan melanjutkan kuliah. Namun demikian untuk kelas X, XI tetap kita lakukan penjaringan.
"Untuk sementara anak-anak sudah kita berikan data konseling untuk diisi. Setelah data tersebut sudah diisi kita akan melakukan penyaringan untuk siswa yang tidak mampu. Setelah kita lakukan penyaringan siswa-siswa tersebut akan kita lakukan wawancara, kalau memang terdeteksi tidak mampu maka data mereka akan kita lingkari merah. Selanjutnya akan kita lakukan survei untuk menentukan siswa-siswa yang betul-betul membutuhkan bantuan," urainya.
Nurul juga menyampaikan untuk anak-anak yang benar-benar tidak mampu namun keinginannya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi itu sangat besar maka mereka akan kita bantu.
"Sumber dana anak asuh kita dapatkan dari guru-guru, alumni, koperasi, dana insidental dengan membawa kotak sumbangan keliling," jelasnya.
"Kami sangat berharap anak-anak ini bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun jika ada beberapa siswa yang tidak melanjutkan kuliah maka kita sebagai orang tua asuh akan bekerjasama dengan disnaker untuk memberikan program pelatihan kepada anak-anak," pungkas Nurul.(Yanti).
0 Komentar