Liputan5news.com Pasuruan - Dinas pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) gencarnya pelaksanaan proyek belanja modal untuk rehabilitasi ruang kelas, sebagaimana yang ada di SMPN 3 Grati yang ada di desa plososari kecamatan grati ini terlihat beberapa pekerja lakukan rehab ruang kelas.
Namun sayang saat dikonfirmasi tentang penanggung jawab pelaksana kontraktor ataupun konsultan pengawas dari CV terkait, para pekerja menyatakan tidak tahu. "Tidak tahu mas, kita hanya bekerja. Ungkap pekerja berumur kisaran 50 tahun ini.
Pada pekerjaan rehab ruang kelas senilai Rp. 136.789.000 dengan nomor kontrak : 176/SPK/1.01.01./2023 yang dikerjakan oleh CV. Altar sentono ini tidak tampak konsultan atau pengawas proyek dilokasi, entah kemana dan bahkan pada papan informasi proyek hanya tertera tulisan CV, pada kolom konsultan pengawas, tanpa disebutkan nama CV nya.
Tampak pada pelaksanaan proyek di SMPN 3 Grati seluruh genteng sudah diturunkan, namun atap kayu masih tetap menggunakan bahan kayu lama, tidak tampak yang baru, hal lain yang jadi sororan penggunaan K3 pekerja hanya tampak rompi yang dikenakan seorang pekerja sedangkan yang lain tidak ada yang menggunakan standart K3 sebagaimana dipersyaratkan.
Humas SMPN 3 Grati, Sumardi ditemui diruanganya soal pelaksanaan proyek rehab ruang kelas di lembaganya menyatakan bahwa dirinya dan pihak sekolah tidak tahu menahu soal pelaksanaan proyek. "Kami tidak tahu itu mas, karena urusan dinas pendidikan, kapan hari juga ada orang dinas yang melihat ke sini dan menyatakan bahwa kita di sekolah ini hanya sebatas menggunakan fasilitas saja kalau sudah selesai nantinya." Ungkapnya (ze)
0 Komentar