Liputan5news.com Pasuruan - Sekali lagi pengawasan ditiap proyek sangat diperlukan guna antisipasi tepatnya pelaksanaan dengan perencanaan.
Hal menarik dan menggelitik terjadi pada kondisi bangunan di SMPN 1 Grati, Kabupaten Pasuruan, dimana terlihat pasangan batu yang menggantung dengan tali kawat yang dililitkan pada cor beton bangunan.
Hal ini terlihat usai media ini menyambangi rehabilitasi ruang kelas di SMP milik dinas pendidikan yang terletak di desa kedawung wetan kecamatan Grati. "Kalau batu bata diikat kawat itu bekas bangunan lama mas, bukan kita yang ngerjakan. Ujar pria 50 tahun ini yang mengaku sebagai pekerja rehab yang saat ini dilakukan di SMPN 1 Grati.
Dikonfirmasi soal kehadiran konsultan pengawas dan aset bahan bangunan seperti genteng dan kayu bongkaran rehab gedung yang sudah tidak ada dilokasi, pria berkumis dan berambut gondrong tersebut menjelaskan bahwa dirinya pada saat pelaksanaan matreal bekas bongkaran sudah tidak ada. "Saya disini sudah tidak ada atapnya mas, mungkin tanya ke sekolah saja langsung.adapun untuk konsultan pengawasnya saya juga tidak tahu. " Ini kan masih baru ngerjakan mas. Terangnya
Sama dengan pelaksanaan rehab ruang kelas lainya di proyek milik dinas pendidikan, tidak terlihat konsultan pengawas proyek serta penggunaan K3 yang tidak diterapkan.
Sementara pihak sekolah, Humasy SMPN 1 Grati dikonfirmasi tentang pelaksanaan proyek rehab ruang kelas menyatakan tidak tahu menahu. " Kita guru tidak tahu mas, dan untuk matreal bongkaran bekas bangunan berupa kayu atau gentengnya sampean tanyakan langsung pada kepala sekolah ya, namun saat ini pak kaseknya tidak ada. Ungkap wanita 50 tahun ini lugas, sambil menyodorkan buku tamu untuk di isi pada liputan5news diruanganya. (Ze)
0 Komentar