Liputan5news.com Pasuruan - Gelontoran dana miliaran rupiah untuk perbaikan jalan pasca pandemi covid 19 oleh dinas Bina marga dan bina kontruksi (BMBK) kabupaten pasuruan mulai terlihat pada pelaksanaan proyek di tahun 2023.
Salah satunya yang terlihat pada proyek pemeliharaan berkala jalan Mangkrengan-lekok yang dimulai sejak 17 april 2023 lalu perlu mendapat kawalan bersama oleh masyarakat. "Warga sekitar proyek harusnya lebih pro aktif pada pengawasan pelaksanaan proyek rehabilitasi jalan Mangkrengan - lekok ini, karena ketika proyek ini tidak bertahan lama, masyarakat sekitar pengguna jalan lah yang paling dirugikan. " Bukan rekanan pelaksana proyek ataupun dinas Bina marga. "Ungkap Hasim pegiat Tameng perjuangan rakyat anti korupsi (TAMPERAK).
Hasim menambahkan bahwa dari hasil olah lapang dilokasi proyek rehabilitasi jalan Mangkrengan-lekok terlihat pemasangan batu koral ukuran 1/2 diduga tidak sesuai spek. " Batunya sepertinya bercampur Batu sungai yakni bukan hasil pecah giling secara keseluruhan. "diduga juga ketebalan aspal Hot mix tidak sesuai yang dipersyaratkan karena dilapang tampak ketebalan Aspalnya sekitar 1-2 centimeter.
"Dari pengamatan lapangan pekerjaan rehabilitasi jalan Mangkrengan-lekok tidak tampak pelaksana lapang ataupun konsultan proyek yang bisa dimintai keterangan perihal kejanggalan pelaksanaanya, hal ini juga mengindikasikan jika pengawasan oleh dinas sangat lemah atau bahkan sengaja membiarkan. Cetus pria 40 tahun ini.
dari pantauan media Liputan5news, juga tampak tidak ada pembersihan lokasi tempat pengaspalan yang menggunakan Aspal Hot mix,bahkan tampak bercampur tanah,serta pemberian aspal cair yang tidak merata, bahkan dibawah Batu 1/2 yang akan digelar tidak tampak pemberian aspal cairnya.
Mengkonfirmasi dugaan pelaksanaan rehabilitasi jalan Mangkrengan-lekok dengan nilai Rp. 1.039.697.300 dengan Pelaksana CV. Mudha karya yang diduga tidak sesuai spesifikasi sebagaimana dipersyaratkan dalam kontrak, Sidik bidang prasarana jalan dinas BMBK kabupaten pasuruan mengarahkan untuk konfirmasi ke sukariono. "Ke pak kariono mas ya, dia yang tahu teknis lapang. Balasnya via whatsapp
Sementara kariono dihubungi media ini soal dugaan tidak sesuai spek nya pelaksanaan proyek rehabilitasi jalan Mangkrengan-lekok pada ukuran ketebalan aspal hotmik yang diduga kurang,berkilah akan diketahui setelah dilakukan COR. "Nanti hasilnya kan di Core mas,,kalau ukuranya meterane sampean dak bisa buat acuan. Balasnya tanpa menjelaskan berapa ukuran tebal Aspal hot mix seperti yang dipersyaratkan pada kontrak kerja dinas dengan rekanan pelaksana proyek.
0 Komentar