Liputan5news.com Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bertekad untuk menurunkan angka stunting di Sidoarjo sebanyak-banyaknya hingga ke zero stunting. Salah satu upayanya adalah meningkatkan kinerja Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) melalui berbagai pelatihan dan pembinaan agar PKB bisa melaksanakan tugasnya dengan semaksimal mungkin.
Kepala DP3AKB Kabupaten Sidoarjo, drg. Syaf Satriawarman, Sp.Pros mengatakan untuk menurunkan anga stunting perlu kerjasama dengan berbagai pihak. Misal untuk air konsumsi bekerjasama dengan PDAM, untuk kesehatan dengan Dinas Kesehatan sedang yang bisa dilakukan oleh PKB dan TPK tidak lain adalah merubah perilaku masyarakat akan hidup sehat.
"Urusan stunting yang harus kita lakukan adalah , merubah perilaku. Semua itu harus dilaporkan sebab kinerja PKB akan terlihat dari bukti real pekerjaan yang harus bisa dipertanggungjawabkan, " tegas drg. syaf pada kegiatan Evaluasi dan Pembinaan Program Bangga Kencana bagi Penyuluh KB di Kantor DP3AKB Kabupaten Sidoarjo, Rabu (05/04).
Ditempatkan yang sama, Kepala Bidang KB KK DP3AKB, Rachmad Satriawan menjelaskan di Kabupaten Sidoarjo terdapat 45 orang PKB untuk 18 kecamatan. Sehingga satu orang PKB bertanggung jawab lebih dari kapasitasnya.
"Idealnya satu orang PKB itu bertugas di 3 desa namun keterbatasan jumlah PKB di Sidoarjo menyebabkan satu org PKB di Sidoarjo harus bertanggung jawab lebih dari 5 desa bahkan lebih, " jelas Rachmad.
Sesuai dengan peraturan dari BKKBN Pusat, jelas Rachmad, PKB harus melakukan pelaporan terkait tugas yang harus dilaksanakan melalui aplikasi yang selalu dipantau oleh BKKBN Jatim.
"Sebenarnya para PKB ini sudah bekerja sesuai dengan jobdesk nya seperti mencari akseptor, mendampingi keluarga dalam rangka merubah perilaku hidup sehat untuk menurunkan stunting namun buktinya apa bila mereka tidak tertib administrasi dalam melaporkan pekerjaan melalui aplikasi yang sudah disediakan. Untuk itu, kami akan melakukan monitoring dan evaluasi di tiap kecamatan mulai Mei mendatang, " jelas Rachmad.
Rachmad menjelaskan untuk kegiatan monev selalu dilakukan namun untuk tahun 2023 ini, kegiatan Monev akan lebih ditingkatkan dan dilakukan ke tiap-tiap kecamatan selain untuk mengingatkan para PKB dalam tertib administrasi dalam melaporkan setiap pekerjaan yang telah dilakukan sebagai bukti bahwa mereka telah melakukan tugas dan kewajiban juga dalam rangka untuk memberikan semangat para PKB dan juga TPK dalam melaksanakan tugas mereka merubah perilaku masyarakat sebagai upaya percepatan penurunan stunting di Sidoarjo.
Sementara itu, Sekretaris BKKBN Jawa Timur, Nyigit Wudi Amini menjelaskan kegiatan evaluasi dan pembinaan ini dilakukan untuk meningkatkan capaian program khususnya pada pencatatan-pencatatan capaian kerja yang sudah dilakukan PKB di aplikasi laporan kinerja PKB.
"Kegiatan ini dilakukan di semua kabupaten/kota di Jawa Timur dan ini sangat penting dilakukan karena PKB merupakan ujung tombak kami di garda terdepan dan apa yang telah mereka kerjakan harus tetap dilaporkan sebagai bentuk dari laporan kinerja yang juga dipantau oleh BKKBN pusat, " tandasnya.(Yanti)
0 Komentar