Liputan5news.com Sidoarjo - Dalam rangka ruwah Desa Tropodo dan syukuran pada bulan ruwah menggelar pembukaan tempat bersejarah kebudayaan zaman kejayaan majapahit yaitu Majapahit Jenggolo Sidoarjo Wilwatika bertempat di "Punden Lemah Dhuwur" atau "Siti Hinggil" di Dusun Balepanjang Desa Tropodo, tepatnya di belakang RS Mitra Sehat Tropodo Kecamatan Krian - Sidoarjo. Minggu (5/3/2023).
Turut hadir dalam acara ini Kades Tropodo, Haris Iswandi, S.Pt., Ketua LP2BN Jawa Timur, Muhamad Sutaji yang akrab dipanggil Mbah Warok Suronoto, Ketua RW dan Ketua RT Dusun Balepanjang serta warga setempat.
Dalam sambutannya, Kades Tropodo, Haris Iswandi, S.Pt mengatakan kami mengucapkan terimakasih kepada ketua LP2BN Jawa Timur, Ketua RW, Ketua RT, Kasun dan warga setempat yang telah mendukung pelestarian budaya. Acara ini kami adakan dengan tujuan agar kita selalu ingat kepada para pendahulu-pendahulu kita dan selalu ingat pada masa sejarah, sehingga kedepannya kita tahu akan sejarah Desa Tropodo.
"Menurut cerita mbah Sariman yang merupakan mbah saya yang pernah menjabat kepada Desa Tropodo pada tahun 1947 - 1991, bahwa "Punden Lemah Dhuwur" ini dulunya merupakan tempat musyawarah dari segala penjuru yang ada di sekitar Desa Tropodo. Dengan kehadiran teman-teman paling tidak kita akan tahu sejarah Desa Tropodo itu bagaimana," ucapnya.
Haris juga menyampaikan kondisi "Punden Lemah Dhuwur" seperti ini, alhamdulillah banyak yang suport dan membantu dalam proses pembangunan dari pribadi teman-teman.
"Kami sangat berharap kegiatan ini bisa untuk dilanjutkan dan dimeriahkan. Namun bila untuk destinasi tentunya kita selalu mendukung dan kita perlu regulasi-regulasi, karena sampai sekarang untuk desa hingga saat ini belum ada regulasi untuk membangun punden, makam dan gapuro. Tentunya kita agak kesulitan namun alhamdulillah banyak para donatur yang berkeinginan membangun "Punden Lemah Dhuwur".
Sementara itu, Ketua Lembaga Pelindung dan Pelestari Budaya Nusantara (LP2BN) Jawa Timur, Muhamad Sutaji atau yang akrab dipanggil Mbah Warok Suronoto mengatakan hari Minggu ini kita mulai syukuran dengan tumpeng tiga, kita buka Majapahit jenggolo Sidoarjo Wilwatika. Ini Majapahit pertama di bumi Jenggolo Sidoarjo. Mojokerto urutan ke lima dan enam, Dewisinto Kencono Wungu, Damarwulan di Trowulan sedangkan di sini Brawijaya Raden Wijaya, di sini tempatnya di Lemah Dhuwur.
"Pada awal pembukaan ini kita tunjukan bahwa daerah Jenggolo Sidoarjo masih banyak putra dan wayah Majapahit. Nanti pada bulan Suro akan kita meriahkan, akan kita gelar senusantara dan kita akan lestarikan seperti Trowulan. Nanti akan saya sampaikan kepada pihak terkait, saya atas nama LP2BN Jawa Timur Mbah Warok Suronoto pelestari budaya nusantara.(Yanti)
0 Komentar