Liputan5news.com Sidoarjo - Ratusan ibu-ibu kader PKK di dua desa di Kecamatan Tanggulangin diajak tanggap bencana. Mereka berasal dari kader PKK Desa Sentul dan Desa Banjarpanji Kecamatan Tanggulangin. Ajakan itu datang dari TP-PKK Kabupaten Sidoarjo melalui sosialisasi program keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana, Senin, (20/3). Kegiatan digelar dibalai desa masing-masing.
Ketua TP-PKK Kabupaten Sidoarjo Hj. Sa'adah Ahmad Muhdlor S.Hum dalam sambutannya mengatakan, tanggap bencana penting dimiliki ibu rumah tangga. Pasalnya memiliki bekal tanggap bencana membentuk kesiap siagaan bila sewaktu-waktu terjadi bencana. Kader PKK akan lebih memahami apa yang akan dilakukan bila sewaktu-waktu terjadi bencana.
"Kita tidak menginginkan bencana terjadi, namun tidak ada salahnya kita siap siaga, tahu apa yang akan dilakukan bila terjadi bencana,"ucapnya.
Istri Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP itu mengatakan peran kader PKK tidak bisa dianggap remeh dalam kebencanaan. Ibu-ibu PKK dapat menjadi motivator menangani bencana. Mereka dapat mengajak warga untuk gotong royong. Memberikan edukasi bagaimana seharusnya yang diperbuat kala bencana melanda. Bukan hanya meratapi bencana. Namun bertindak agar dampak bencana ringan dirasakan.
"Kampanye mengajak warga untuk survive, berjuang saat terjadi bencana lebih dibutuhkan dari pada mengajak warga untuk nesu (nelangsa) karena bencana tidak dapat diselesaikan dengan itu,"ujarnya.
Camat Tanggulangin Sabino Mariano menyambut baik kegiatan yang dilakukan ibu-ibu kader PKK tersebut. Menurutnya keterlibatan ibu-ibu dalam penanggulangan bencana sangat dibutuhkan. Dikatakannya penanganan bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan menjadi tanggung jawab bersama. Semua pihak diharapkan bersatu bila terjadi bencana. Hal itu penting agar penanganan bencana cepat terselesaikan.
"Keterlibatan organisasi PKK dalam suatu bencana mutlak dibutuhkan, mereka dapat membantu memetakan permasalahan yang terjadi saat bencana, seperti halnya bencana banjir di Tanggulangin, kader PKK dapat mengetahui apa yang dibutuhkan balita maupun lansia saat bencana terjadi," sampainya.
Narasumber dari Pokja IV TP PKK Provinsi Jawa Timur drg. Christinati Ratih yang dihadirkan mengatakan, sosialisasi seperti ini akan meningkatkan kapasitas kader PKK dalam menangani bencana. Ia juga menyampaikan, hal yang pertama yang dapat dilakukan saat bencana terjadi adalah mendirikan dapur umum. Langkah itu dapat langsung dirasakan oleh korban bencana. Selain itu membantu menyediakan tempat penampungan. Kader PKK dapat mengambil bagian ditempat tersebut.
"Ibu-ibu menjadi ujung tombak dalam memberikan pertolongan saat bencana terjadi,"ujarnya.
Dokter yang mengabdi di RSUD dr. Soetomo Surabaya itu mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang menggalakkan program keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kesehatan, kelestarian lingkungan hidup serta peningkatan perencanaan sehat. Dengan program tersebut akan mewujudkan keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana saat terjadi bencana.
"Program keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana merupakan pilot project gerakan PKK mewujudkan keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana melalui kegiatan peduli stunting, kegiatan menuju PHBS, siaga kebakaran lingkungan, tanggap dan tangguh bencana alam maupun peduli lingkungan,"sampainya. (Yanti)
0 Komentar