Liputan5news.com Sidoarjo - Bertempat di Hotel Neo Jl. S. Parman no 52 - 54 Waru - Sidoarjo, hari ini (14/02/2023) Partai Buruh menggelar rapat akbar dengan seluruh Pimpinan Serikat Buruh di tingkat Provinsi Jawa Timur dan di tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Rapat Akbar yang dilaksanakan di Sidoarjo ini dihadiri 300 pimpinan serikat buruh, baik pimpinan konfederasi atau pun pimpinan federasi yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari agenda Persatuan Buruh yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 26 Januari 2023 yang lalu. Di mana saat itu, pertemuan dihadiri pimpinan serikat buruh dari 6 konfederasi, 60 federasi tingkat nasional, serta Serikat Petani Indonesia.
Rapat Akbar Persatuan Buruh juga dihadiri langsung Presiden Partai Buruh Ir. Said Iqbal. Dalam konferensi pers Presiden Partai Buruh, Ir. Said Iqbal menyampaikan Partai Buruh melakukan road show dalam rangka membangun persatuan buruh. Persatuan buruh adalah sebuah strategi yang dibangun oleh Partai Buruh untuk memenangkan pemilu 2024. Persatuan buruh akan menghimpun seluruh serikat buruh yang ada secara nasional dan itu sudah dideklarasikan dua minggu yang lalu. Persatuan buruh akan dideklarasikan di 38 provinsi dengan basis utama 16 provinsi.
"Dari 16 provinsi, Jawa Timur termasuk provinsi ke delapan yang sudah melakukan deklarasi. Serikat buruh yang sudah bergabung ada 4 konfederasi terbesar di Indonesia diantaranya KSPSI, KSPI, KSPSI DARTA PAHPAHAN, KPBI. Persatuan buruh merupakan implementasi dari representasi kelas pekerja," jelasnya.
Lebih lanjut Said Iqbal menyampaikan tujuan persatuan buruh ada 3 hal yakni pertama menolak PERPPU Omnibus law UU cipta kerja atau pun rancangan UU yang akan disahkan dalam bentuk pengesahan PERPPU karena Partai Buruh dilahirkan karena adanya Omnibus law cipta kerja. Kedua yakni membangun persatuan kaum buruh kelas pekerja, semua buruh informal akan kita perjuangkan. Ketiga yakni memenangkan Partai Buruh dimana persatuan buruh ini merupakan alat dari Partai Buruh untuk memenangkan pemilu 2024. Selain persatuan buruh juga ada posko orange dan Salam satu pintu untuk memenangkan pemilu 2024.
"Target kami di tingkat nasional ada 20 sampai 30 DPR RI, 100 untuk DPRD Provinsi dan 600 sampai 700 DPRD kabupaten/kota. Untuk Jawa Timur kita target 6 sampai 7 kursi DPR RI, 50 sampai 75 kursi DPRD provinsi, 100 kursi DPRD kabupaten/kota, 4 bupati atau walikota di daerah berbasis industri," tegasnya.
Sementara itu, Abdulah selaku Ketum Pimpinan Pusat SPSI hari ini kami hadir untuk memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan dan program yang dilaksanakan oleh Partai Buruh di bawah kepemimpinan Ir. Said Iqbal. Lahirnya Partai Buruh sangat kami dukung karena dengan adanya partai buruh kita bisa menempatkan orang-orang kita di eksekutif dan di legeslatif. Partai Buruh dan buruh akan merupakan bagian desain untuk menentukan nasib pekerja hari ini dan esok lusa yang lebih adil dan makmur sebagai mana dalam amanat UUD 1945 pasal 27 ayat 2 yang berbunyi setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan layak bagi kemanusian. Cukup sandang, papan, pendidikan dan Tabungan sesuai cita-cita serikat pekerja dan Partai Buruh.
Masih di tempat yang sama, Ketua EXCO Provinsi Partai Buruh Jawa Timur, Jazuli, S.H. menyampaikan Alhamdulillah Jawa Timur menjadi daerah yang paling besar jumlah kabupaten dan kecamatannya. Mesin politik dari 38 kabupaten/kota sudah terbentuk. Di tingkat kecamatan sudah terbentuk mesin politik sudah lebih dari 500 EXCO dan sudah di verifikasi KPU, alhamdulillah sudah lolos dari salah satu daerah di Indonesia. Dari mesin politik yang menjadi pengurus ini tidak hanya dari aktifis buruh namun dari petani, nelayan dan pensiunan yang memiliki semangat nasionalisme yang tinggi.
"Dari pencalegan pada hari mulai banyak kawan-kawan yang sudah memberanikan diri dengan modal keyakinan, tekad dan masa yang sangat kuat. Pemilu bukan hanya sekedar coblosan agenda 5 tahunan namun lebih mengedepankan lahan untuk melakukan koreksi apakah suara kita yang kita titipkan di lima tahun yang lalu patut kita pertahankan atau justru perlu kita evaluasi," tandasnya.(Yanti)
0 Komentar