Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Rencana Pembangunan Lokasi Pertokoan di Desa Kedawung Kulon di atas tanah E Gendom Diduga Belum Berijin


Liputan5news.com Pasuruan -Terlihat beberapa warung milik warga yang berdiri di Desa Kedawung kulon kecamatan Grati kabupaten pasuruan, tepatnya di sisi selatan jalan Tol desa kantor desa kedawung wetan yang rencananya akan dibangun pertokoan oleh pihak ke tiga, yakni Developer mendapat sorotan berbagai pihak. 

Sorotan ini sesuai dengan hasil klarifikasi masyarakat karena di yakini bahwa lokasi yang akan diperuntukkan untuk pertokoan tersebut dilakukan atas kerjasama pemerintah Desa dengan pihak pengembang atau Developer. "Kepala desa bersama Developer yang akan membangun nantinya mas, dan sebagian pemilik warung juga sudah mendapat ganti ruginya karena di gusur. Ungkap salah satu warga di sekitar lokasi. 

Warga yang lain menambahkan bahwa tanah yang akan dibangun pertokoan oleh pihak pengembang tersebut diyakini sebagai tanah E Gendom yang selama ini hak guna atau kuasanya merupakan Pabrik Gula (PG) Kedawung. " Dari dulu kayaknya pemilik kuasa atas tanah itu PG. Kedawung mas, kalau saat ini kepala desa kedawung kulon bersama pengembang yang menguasai atau akan membangun pertokoan dilokasi tersebut , hal itu kita tidak tahu dan bahkan heran saja. Ungkap salah satu pemuda kedawung kulon pada media liputan5news. Heran. 

Pihak management Pabrik Gula kedawung, melalui humasy perusahaan, Mitro dikonfirmasi rabu pagi, 7/12/2022 terkait apakah ada ijin dari pihak PG. Kedawung, menyatakan bahwa dirinya tidak tahu. "Belum tahu ya mas, belum ada rapat atau pemberitahuan dari pimpinan PG. Kedawung. " Tapi sepengetahuan saya masih belum ada ijin resmi dari Pabrik pada pemerintah Desa atau pihak pengembang terkait pengurukan rencana pembangunan pertokoan di lokasi tersebut. Ungkap pria 50 tahun ini, lugas. 

Sementara untuk mencari kejelasan ijin pengurukan dan pembangunan dilokasi yang rencananya akan diperuntukkan untuk pertokoan di desa kedawung kulon tersebut, Camat Grati.Mukhamad Hilmi dihubungi media ini melalui pesan whatsapp terlihat hanya membaca, namun tidak membalas. (Ze/pung)