Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Anak Didik Disabilitas Harus Menjadi Skala Prioritas



Liputan5news.com Sidoarjo - Di peringatan hari Disabilitas Internasional 2022, pemerintah memberikan perhatian kepada para penyandang Disabilitas hal ini terbukti dari terbitnya UU Nomer 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas. Dalam UU tersebut dituangkan pemenuhan hak penyandang Disabilitas. Salah satunya dapat bekerja di perusahaan swasta maupun pemerintah. 

Perayaan hari Disabilitas Internasional di Sidoarjo diadakan di Lippo Plaza. Turut hadir dalam acara ini Zahlul Yussar dan Mimik Idayana Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, Lestari Hariyati Ketua MKKS Kabupaten Sidoarjo, Saji Pengawas Pendidikan Khusus SLB, Nishrina Khamida Kepala UPT ABK Kabupaten Sidoarjo. Rabu (14/12/2022). 

Peringatan hari Disabilitas Internasional diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya baca puisi, menari, fashion show dll. 

Zahlul  Yussar Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo mengatakan kegiatan ini sangat luar biasa ada sebuah inovasi dan inovatif dari pejabat provinsi maupun MKKS yang merupakan sebuah momentum yang harus dipertahankan bersama-sama bahwa anak didik disabilitas harus menjadi skala prioritas untuk diberikan wadah dan tempat bagaimana caranya  anak-anak ini bisa berkreasi lebih luas lagi, kreatif dan inovatif kembali untuk ke depannya. 

"Tadi sudah sedikit kami diskusikan bahwa ada sebuah terobosan bahwa bawasannya anak disabilitas ini bisa masuk dunia kerja pasca sekolah. Ini merupakan kewajiban kita untuk membudidayakan anak-anak yang sudah memiliki rekom dunia kerja," jelasnya. 

"Jadi segala inovasi dan inovatif harus kita pertahankan. Kegiatan-kegiatan seperti ini kalau bisa kita adakan tiga kali setahun untuk berkeliling di Sidoarjo guna melatih mental anak-anak disabilitas agar lebih bisa percaya diri," tambahnya. 

Menyikapi harapan adanya Perda untuk anak-anak disabilitas Zahlul Yussar menyampaikan ini merupakan suatu masukan bagi kita yang menjadi aspirasi bersama. Insya Alloh hal ini akan menjadi pembahasan kami di Komisi D dengan OPD terkait untuk bisa mengusulkan hal ini, Karena ini sangat penting sekali untuk anak-anak disabilitas. Ketika anak-anak disabilitas ini sudah memiliki sertifikasi untuk siap masuk ke dunia kerja, kita akan berjuang mati-matian untuk memberikan skala prioritas ke dunia kerja.   

Sementara itu Lestari Hariyati selaku Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Sidoarjo menyampaikan potensi anak-anak disabilitas di Sidoarjo hampir sama dengan anak-anak reguler tetapi memang anak-anak disabilitas ini memerlukan pendampingkan. 

"Kami sangat berharap kepada pemerintah daerah Sidoarjo agar siswa-siswi kami bisa ditampung di beberapa perusahaan di Sidoarjo. Syukur alhamdulillah bila sudah ada peraturan dari pusat bahwa semua perusahaan harus menampung siswa disabilitas. Alangkah baiknya jika ada suatu Perda dari Pemda Sidoarjo yang menyatakan semua perusahaan bisa menampung siswa disabilitas. Dengan dikeluarkannya Perda insya Alloh semua perusahaan bisa menampung anak berkebutuhan khusus. Dan insya Alloh anak-anak berkebutuhan khusus di Sidoarjo tidak kesulitan mencari pekerjaan," jelasnya. 

Masih ditempat yang sama, Saji selaku Pengawas Pendidikan Khusus (SLB) Dinas Pendidikan Jawa Timur menyampaikan isu hari ini adalah inklusif jangan sampai ada yang tertinggal semua diberi kesempatan. Iven hari ini adalah menyadarkan kepada kita semua bahwa di sekeliling kita masih ada keluarga kita, saudara kita, anak-anak bangsa yang belum mendapatkan kesempatan yang setara. 

"Upaya MKKS dan DPRD dan stake holder sudah berkumpul di sini untuk menyampaikan aspirasinya. Kami dari dunia pendidikan  sudah menyiapkan vokasi ketrampilan kecakapan, namun pasca lulus dari sekolah perlu intervensi dan suport dari DPRD khususnya  terkait UU No 8 tahun 2016 tentang disabilitas bahwa perusahaan swasta wajib  memperkerjakan anak disabilitas minimal 1 persen  sedangkan BUMD dan BUMN minimal 2 persen. Kalau hal itu diturunkan ke Perda maka akan memudahkan kita mendampingi anak-anak disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan," pungkasnya. (Yanti)