Liputan5news.com Pasuruan - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Ke-17 yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 15 s/d 16 November 2022 merupakan ajang Internasional yang mampu meningkatkan kredibilitas bangsa dan juga sebagai tolok ukur keberhasilan Indonesia dalam menggelar even Internasioanal.
Seluruh mata dunia akan tertuju dalam pergelaran Internasional ini, dimana para pemimpin tinggi dunia akan hadir didalamnya seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping.
KTT G20 yang diselenggarakan di Pulau Dewata kali ini merupakan puncak dari proses dan usaha yang intensif dari seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups) selama setahun keketuaan Indonesia dan kali ini mengangkat isu Finance Track dan Sherpa Track.
Apakah itu isu Finance Track? adalah membahas tentang masalah yang berhubungan dengan keuangan antara lain :
1. Kebijakan fiskal;
2. Moneter dan riil;
3. Investasi infrastruktur;
4. Regulasi keuangan;
5. Inklusi keuangan, dan ;
6. Perpajakan internasional.
Sedangkan Sherpa Track merupakan bahasan yang mencakup lebih luas lagi yaitu :
1. Anti korupsi;
2. Ekonomi digital;
3. Lapangan kerja;
4. Pertanian;
5. Pendidikan;
6. Urusan luar negeri;
7. Budaya;
8. Kesehatan;
9. Pembangunan;
10. Lingkungan;
11. Pariwisata;
12. Energi berkelanjutan;
13. Perdagangan, investasi dan industri;
14. Pemberdayaan perempuan.
Tidaklah mudah meraba apa yang terjadi pada tahun mendatang apalagi dibayangi dengan ancaman inflasi. Setelah bangkitnya Indonesia karena pandemi namun kini harus berjuang kembali dengan tekanan ekonomi global hingga mengharuskan Indonesia berjuang lebih keras lagi dalam mengatasi krisis ekonomi global ini.
Kehadiran KTT G20 di bali yang memainkan peranan penting dalam mendorong pemulihan ekonomi global sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan pasar bagi prospek perekonomian dan stabilitas sistem keuangan yang pada akhirnya berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Tidak hanya untuk kepentingan dari para Negara peserta KTT G20 saja yang ingin dapat merasakan hasil dari pembahasan tersebut, namun juga pada tingkat wilayah juga menginginkan atas dampak perubahan sebagai mana yang disampaikan oleh tokoh agama Kota Pasuruan, Jawa Timur.
KH M. Nailur Rohman atau yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Amak mengungkapkan harapannya agar hasil yang dicapai berdampak langsung pada pembangunan ekonomi di Indonesia, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan transformasi digital untuk bangsa Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya dan mudah-mudahan kita semua bisa bangkit sebagai mana tema yang diusung oleh KTT G20 kali ini yaitu “Recover Together, Recover Stronger.”
Senada dengan apa yang telah diutarakan oleh Gus Amak, Drs. H. Abu Nasir, M.Ag selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan juga mengungkapkan hal yang sama yaitu dukungan dan harapan atas terselenggaranya KTT G20 agar bisa membawa dampak perubahan, dapat mengendalikan dan mengatasi krisis ekonomi global serta menghasilkan kebijakan fiskal yang berkeadilan untuk seluruh bangsa dan bisa memperbaiki infrastruktur yang ada.
Harapan yang mewakili warga Kota Pasuruan, Jawa Timur tersebut merupakan cerminan dari keinginan untuk mewujudkan perubahan yang nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hingga menciptakan kestabilan ekonomi serta ketertiban dunia. (Ze)
0 Komentar