Liputan5news.com Sidoarjo. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo menggelar pelatihan menjahit yang diikuti puluhan perempuan. Total ada 96 perempuan yang berkesempatan mengikuti pelatihan. Diharapkan peserta pelatihan itu nantinya memiliki soft skill sebagai bekal mencari pekerjaan atau membuka lapangan usaha sendiri. Pelatihan yang digelar mulai tanggal 25 November sampai 10 Desember 2022 itu dibuka Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP, Jumat,(25/11) di Kantor Kecamatan Candi. Selain memperoleh soft skill, para peserta juga bakal memperoleh sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikat profesi itu akan menjadi nilai tambah dalam bersaing mendapatkan pekerjaan.
Dalam sambutannya Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor atau yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu meminta kepada peserta pelatihan menjahit untuk serius mengikutinya. Ia tidak ingin motif ikut pelatihan hanya ingin uang saku pelatihan saja. Bila itu benar, hal seperti itu sangat disayangkannya. Pasalnya pelatihan seperti ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian keluarga. Namun bila serius dikuti dan dipraktekkan selepas pelatihan.
"Pelatihan seperti ini penting, panjenengan nanti mendapat sertifikat dari BNSP. Lembaga independen BNSP ini dibentuk oleh pemerintah yang diakui negara dan dunia usaha,"ucapnya.
Gus Muhdlor mengatakan seorang perempuan akan tampak berbeda di mata suami bila memiliki soft skill. Oleh karenanya perempuan saat ini harus mampu meningkatkan kualitas dirinya. Salah satunya dengan memiliki keahlian menjahit yang nanti diikutinya.
"Ada perbedaan signifikan bila seseorang perempuan itu memiliki soft skill, nilainya akan berbeda dimata suami dan keluarga, termasuk soft skill menjahit ini,"ujarnya.
Gus Muhdlor juga meminta agar peserta pelatihan mempraktekkan hasil dari pelatihan yang diikutinya. Peserta pelatihan nantinya dapat membuka usaha sendiri. Dengan begitu akan membantu pemerintah menekan angka pengangguran. Dikatakannya angka pengangguran di Sidoarjo menurun cukup tinggi. Sekitar 2 persen. Penurunan tersebut tertinggi se kabupaten/kota di Jawa Timur. Meski begitu angka pengangguran terbuka di Sidoarjo masih tertinggi di Jawa Timur.
"Penurunan angka pengangguran terbuka kita sangat signifikan ditahun ini, capaian ini salah satunya dari program kegiatan pelatihan semacam ini,"sampainya.
Oleh karenanya Gus Muhdlor akan terus mendorong program pelatihan seperti ini. Selain itu ia juga akan mendorong tindak lanjut dari pelatihan tersebut. Hal itu penting untuk mencetak bidang usaha lainnya.
"Saya yakin kalau semua pelatihan disemua kecamatan berjalan dengan baik dan tindak lanjutnya juga baik maka TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) akan turun lebih baik lagi,"pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo Ainun Amalia mengungkapkan peserta pelatihan berasal dari tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Candi, Tanggulangin dan Jabon. Pesertanya sebanyak 96 orang. Mereka akan mengikuti pelatihan mulai tanggal 25 November sampai 10 Desember 2022. Setelah pelatihan selesai, mereka akan mengikuti uji kompetensi.
"Pembiayaan kegiatan ini dibebankan pada APBD di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo pada anggaran yang bersumber Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau atau DBHCHT,"ucapnya. (Yanti).
0 Komentar