Liputan5news Pasuruan - Milyaran rupiah anggaran pemerintah daerah kabupaten pasuruan digelontorkan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas Wisata Halal Banyubiru yang berlokasi di desa Sumberejo kecamatan winongan kabupaten pasuruan, Jawa Timur.
Salah satunya ditahun 2022 ini, pemerintah melalui Dinas pekerjaan umum sumberdaya air, Cipta karya dan Tata ruang (PU SDATR) kabupaten pasuruan menggelontorkan dana sebesar Rp. 4.037.117.000 untuk Pembangunan Wisata Halal Banyubiru yang dilaksanakan oleh CV. Cahaya Pelangi dengan konsultan pengawas PT. Elcentro Enginering Consultant.
dari pekerjaan yang dilaksanakan CV. Cahaya pelangi tersebut tuai banyak persoalan yang menjadi sorotan aktivis lembaga Swadaya masyarakat (LSM) . Seperti yang diungkapkan Zainal arifin, ketua Garda Nusantara pasuruan raya yang menyoal beberapa persoalan proyek pembangunan wisata halal Banyubiru.
"Terdapat beberapa titik keretakan bangunan, seperti di pondasi pagar, saluran drainase di dalam pagar, ditambah kondisi pagar sendiri yang tampak pecah dan hanya ditambal sulam, dan cat yang terlihat mengelupas hingga pavingisasi yang kita duga tidak sesuai spesifikasinya. "Semua itu sudah kita tuangkan pada surat laporan kita yang sudah dilayangkan pada Dinas terkait. Ungkap Zainal.
Zainal menambahkan, ada hal yang lebih mengejutkan terkait dimenangkannya proyek pembangunan wisata halal Banyubiru yang bernilai miliaran rupiah oleh CV. Cahaya pelangi tersebut, dimana pada SBU nya setelah kita cek di aplikasi LPJK yang ada ternyata sudah mati atau tidak aktif. "Lha ini kok bisa menang tendernya. Ungkap Zainal.
Sementara dilokasi proyek saat media ini ke lokasi tidak terdapat pelaksana proyek ataupun pengawas, hanya terdapat beberapa pekerja yang terlihat menembel pagar tembok yang retak. Kepala UPT. wisata Banyubiru, Rudi dikonfirmasi soal kondisi proyek yang terlihat retak dan adanya bangunan lama berupa pagar sebelah timur yang hanya di cat ulang, membenarkan. "Iya benar mas. Ungkap nya via whatsapp. (Ze/Dre)