Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Nguri-Uri Budaya Jawa, Peringati 10 November Kinanthi Coffe Gelar dan Sarasehan Macapat



Liputan5news.com Sidoarjo - Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 November 2022, bertempat di Kinanthi coffe perumahan Griya Samudra Asri Blok B6 no 5 Kramat Jegu,Taman Sidoarjo, Kinanthi Coffe menyelenggarakan kegiatan nguru-uri budaya dan juga membentuk wadah macapat Sidoarjo. Bentuk kegiatan ini berupa menyanyikan tembang atau lagu Jawa yang lebih familiar dikenal masyarakat sebagai Macapat. Rabu (9/11/2022) malam. 

Kegiatan ini merupakan upaya untuk menjaga eksistensi local wisdom masyarakat. Era globalisasi bukan hanya sebagai modernitas yang mempermudah kehidupan manusia, akan tetapi juga mengakomodasi nilai westernisasi yang menyebabkan terdegradasinya budaya bangsa. Ini merupakan sebuah realitas yang menjadi polemik jikalau tidak ada mekanisme konkret mengkonservasikan budaya daerah sebagai identitas nasional.

Kolonel Laut (P)Ari Krisdianto selaku owner Kinanthi Scout Coffe mengatakan, Acara hari ini merupakan kegiatan tahunan untuk Kinanthi bahwa Kinanthi setiap tahunnya menyelenggarakan bela negara dimulai dari 10 November sampai 19 Desember 2022 . Untuk tahun ini  mengambil tema Bela Negara dan Budaya.

"Terkait budaya ini ada beberapa budaya yang akan kita angkat pada tahun ini salah satunya adalah seni macapat. Seni Macapat di Jawa Timur sangat banyak sekali sehingga kita mencari akar macapat ini dari mana sehingga ditemukan dari akar macapat dari keraton sehingga kita mendatangkan narasumber dari keraton memaparkan macapat itu," jelas Ari.

Ari juga menyampaikan macapat itu terus berkembang tidak ada pakem murni yang ada hanya pakem keraton, pakem A, pakem B, pakem C.kalau itu di pahami  tidak ada perbedaan karena dalam beberapa kasus hal-hal seperti ini bisa menimbulkan pertentangan di kalangan budaya.

Lebih lanjut Ari menyampaikan acara malam ini untuk  Narasumber dari pengagem dari sekolah macapat krido mardowo keraton Yogyakarta Hadiningrat ,beserta pengaku lainnya,dan di hadiri tamu undangan seluruh Sutrisno budaya yang mencintai macapat yaitu dari Paguyuban Macapat Mardika Laras,Paguyuban Macapat Sekar Palupi,Paguyuban Macapat Wijaya Kusuma,Paguyuban Macapat Padhepokan Sela Kambang, Paguyuban Macapat Tirta Kahuripan, Paguyuban Macapat Jenggala Manik , Pasinaon Macapat Pangudi Laras,Paguyuban RRR, SISBI Jenggolo Sidoarjo,Scout Riders Indonesia,Saka Widya Bhakti.

Ari berharap, dengan adanya kegiatan ini ia menginginkan macapat Sidoarjo bersatu hilangkan perbedaan masalah cengkok atau langgem tertentu, dan juga kita menginginkan kintanthi ini bisa membukukan serta menyimpan data berupa suara ataupun buku yang nantinya bisa menjadi tempat literasi.

"Kami mempunyai cita cita  membuat data base terkait cengkok-cengkok di Jawa Timur selain dari keraton tersebut.untuk kedepannya berharap untuk macapat tidak hanya gladen saja tapi bisa tampil salah satu tampilnya di Keraton Yogyakarta, karena pada hari Kamis malam atau malam Jumat di keraton itu  pantang untuk memainkan gamelan sehingga di situ ada kegiatan berupa macapat dan pihak keraton sangat terbuka bahwa kita dari Jawa Timur  akan di berikan waktu dan tempat untuk mengapresiasikan gladen di Sri Manganti keraton Yogyakarta,"tutupnya.

Sholeh 8 Dewa atau Abah Dewa selaku pendiri yayasan Seduluran Insan Seni dan Budaya Indonesia (SISBI) mengatakan,acara malam ini sangat penuh hikmah guyub dan rukun, saya berharap kegiatan ini jangan putus. Untuk kegiatan ini bisa berkesinambungan karena kita sebagai  orang Jawa wajib mengetahui leluhur tanah jawa nguri-nguri budayaning Jawa karena leluhur kita tansah ngeluruhi  kagem anak anak putu atau anak cucu sekarang ini, kata Abah Dewa.

"Kegiatan ini sangat bagus untuk  menjaga  kearifan lokal masyarakat dari era globalisasi agar tidak tergerus oleh zaman," tandasnya.(Yanti)

Posting Komentar

0 Komentar