Liputan5news Probolinggo - Proyek pemeliharaan berkala ruas jalan Tambakrejo -lumbang oleh Dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang kabupaten Probolinggo yang bersumber dari Dana alokasi khusus (DAK) APBD 2022 mendapat sorotan masyarakat.
Hal ini seperti diungkapkan salah satu masyarakat desa Tanjung rejo, Muhamad yang menyatakan bahwa pekerjaan itu sudah dimulai sekitar dua (2) bulan lalu, namun hingga kini belum selesai. "Kalau pengurugan jalanya sudah lama selesai mas, hanya ada beberapa titik yang di urug penuh, tidak keseluruhan sepanjang jalanya. Tapi karena tetap dilalui arnada tambang tiap hari jadi banyak uruganya yang ambles dan tergenang air. Kan musim hujan lagi. Ungkapnya.
dari pantauan media ini tidak tampak papan informasi proyek yang terpasang di pinggir jalan umum ataupun rambu rambu jalan sebagai penanda adanya kegiatan proyek yang bernilai delapan (8) miliar lebih ini, namun papan informasi proyek tersebut hanya disandarkan di samping base camp para pekerja yang berada desa tanjung rejo sebelah utara jalan tol dimana tempat yang tak bisa di jangkau oleh masyarakat umum.
Tak pelak proyek dengan nilai Rp. 8.348.000.000 yang dikerjakan oleh CV. Djembar Abadi yang diketahui beralamat di kecamatan Boyolangu kabupaten Tulungagung tersebut mendapat sorotan berbagai pihak.
"Papan informasi proyek yang sengaja tidak dipasang ditempat yang mudah di akses masyarakat serta tidak tertulisnya tanggal,bulan dimulainya kontrak pekerjaan tersebut menjadi salah satu indikasi bahwa pekerjaan milik Dinas PUPR kabupaten Probolinggo ini berjalan tidak sesuai prosedur karena seharusnya pihak konsultan ataupun pengawas baik dari rekanan ataupun Dinas memasang papan informasi tersebut di tempat umum sebelum pekerjaan dimulai. Ungkap Zainal Arifin, Ketua Aliansi jaringan Indonesia bersatu (AJIB) kabupaten Probolinggo.
Zainal juga menyoal pengerasan jalan persiapan pengaspalan yang diduga tidak sesuai spesifikasi teknik,karena terlihat menggunakan tanah urug bercampur batu curing,bukan batu base corse sebagaimana mestinya pengerasan jalan."mengingat jalan ini yang tiap hari dilalui armada tambang, maka jika pengerasan jalan seperti saat ini yang terlihat ambles dan basah,maka sangat di mungkinkan pengaspalan ini nantinya tidak akan bertahan lama. "dan jika cepat rusak maka yang tetap dirugikan adalah masyarakat sekitar pengguna jalan. Tegasnya.
Pada media ini Zainal mengungkapkan jika dirinya bersama elemen masyarakat lainya akan mendatangi pihak Dinas PUPR dan inspektorat kabupaten Probolinggo guna melaporkan proses pekerjaan jalan Tambakrejo-Lumbang yang diduga berjalan tanpa ada pengawasan dan tidak sesuai SpekTek nya.
Hal senada juga di ungkapkan joko santoso, salah satu pengurus lembaga LP-KPK Propinsi Jawa Timur yang akan terus memberikan pengawalan pengawasan atas pekerjaan Rehabilitasi jalan Tambakrejo- Lumbang tersebut hingga ahir pekerjaan.
"Kita support pemerintah kabupaten Probolinggo untuk secepatnya memperbaiki infrastruktur jalan antar desa ini sehingga dapat membantu kelancaran ekonomi masyarakat. " Tentunya juga kita support pengawasan berbasis masyarakat.dan juga tak segan segan kita buat laporan nantinya jika pada pekerjaannya ada unsur kesengajaan dengan tidak dikerjakan sesuai Spesifikasi teknik dan RAB Design sebagaimana dalam penandatanganan kontrak kerja. Jelas pria tambun ini serius.
Sementara media ini mendatangi base camp pekerja, namun tidak ada yang bisa ditemui."orangnya keluar semua mas. Ungkap wanita paruh baya yang rumahnya disebelah base camp pekerja. Sementara dilapangan tidak tampak penanggung jawab proyek ataupun pengawas proyek. Rohman salah satu pekerja dikonfirmasi tentang pelaksana proyek ataupun pengawasnya menyatakan tidak tahu. "Biasanya di utara mas, saya hanya pekerja untuk pengaspalan saja. Ungkapnya pada media ini. (Pung/Ze)
0 Komentar