Liputan5news Sidoarjo - Antisipasi menghadapi krisis pangan dunia yang diprediksi terjadi di tahun 2023 disikapi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dengan mangajak masyarakat untuk menanam tanaman holtikulkura di lingkungan rumah masing-masing. Membangun ketahanan pangan sampai ditingkat RT/RT menjadi salah satu upaya Pemkab Sidoarjo menyelamatkan masyarakat dari resesi ekonomi (keadaan ekonomi memburuk) yang dampaknya harga-harga kebutuhan pokok naik.
Bupati Gus Muhdlor menyampaikan, menanam tanaman holtikultura, seperti cabai, tomat, terong, sayur-sayuran serta buah-buahan di lingkungan rumah akan membantu menopang kebutuhan pangan sehari-hari.
"Manfaat tanaman holtukultura, membantu menopang kebutuhan pangan dan perekonomian sehari-sehari. Warga bisa memanfaatkan lahan sekitar rumah dan hasilnya bisa dikonsumsi sendiri atau dijual," ujar Gus Muhdlor. Senin, (17/10/2022).
Bupati alumni Fisip Unair Surabaya itu juga meminta OPD terkait seperti Dinas Pangan dan Pertanian sebagai leading sektor memberikan pendampingan kepada masyarakat terkait budidaya tanaman holtikultura. Begitu juga dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan bisa menyediakan Eco Tanduran gratis serta polybag sebagai media tanam. Eco Tanduran adalah nutrisi tanaman yang diproses dari sampah organik yang ramah lingkungan dan berhasil dikembangkan oleh DLHK Sidoarjo.
"Konsepnya ditanam di dalam plastik Polybag kemudian disiram dengan Eco Tanduran. Satu rumah bisa menanam sedikitnya tiga jenis tanaman. Seperti cabe, tomat dan terong. Jenis tanaman yang kategori dikonsumsi sehari-hari. Ini akan kita buat gerakan bersama," jelasnya.
Sementara itu, Kepala DLHK Sidoarjo M. Bahrul Amig menyampaikan, Eco Tanduran yang berbetuk bahan cair tersebut dinilainya sangat baik dipakai untuk membantu menyuburkan dan mempercepat pertumbuhan termasuk kualitas hasil panen. Masyarakat dipersilahkan memanfaatkannya untuk menanam tananam holtikultura seperti yang diminta Bupati Sidoarjo. Pihaknya memastikan akan memfasilitasi warga Sidoarjo yang akan mengembangkan tanaman di polybag, termasuk para petani padi di tegalan.
"Kita siap melaksanakan perintah Pak Bupati, kita support warga dan petani, kita berikan Eco Tanduran gratis. Bisa mengajukan melalui pemerintah desa masing-masing, nanti kita siapkan. Termasuk juga plastik polybag gratis," terang Amig.
Sementara ini, tambah Amig, "yang mengajukan pemerintah desa Dukuhsari Jabon dan sudah kita fasilitasi. Petani padi di desa Tanjekwagir Kecamatan Krembung juga sudah mengaplikasikan, termasuk juga untuk tanaman sayur di lahan tegalan," terangnya.
Abdul Rohim, Warga Desa Dukuhsari, Kecamatan Jabon adalah salah satu petani yang mulai tertarik dengan menanam tanaman jenis holtikultura di dalam plastik polybag. Selain tidak membutuhkan lahan luas, perawatannya dinilai sangat mudah. Tanaman yang ditanam Rohim yakni tanaman cabe, tomat, terong dan buah melon.
"Awalnya saya coba-coba menanam tanaman cabe, terong dan tomat dengan media plastik Polybag. Termasuk menanam buah melon, kita mencobanya di halaman kantor Balai Desa Dukusari dan sudah beberapa kali berhasil panen, termasuk buah melonnya," terangnya.
Kemudian, lanjut Rohim, uji coba dengan Kepala Desa Dukuhsari tersebut rencananya akan dikembangkan lebih luas lagi ke warga sekitar rumahnya. Menurut penuturan Rohim, awalnya banyak yang pesimis dengan ujicoba tanam di polybag, termasuk dirinya.
"Awalnya saya coba-coba ternyata berhasil. Ini karena terbantu dengan adanya Eco Tanduran yang membantu mempercepat pertumbuhan dan melindungi tanaman dari serangan penyakit (hama)," ujarnya.
Untuk Eco Tanduran, lanjut Rohim, "kami dapat gratis, termasuk plastik Polybagnya juga gratis dari DLHK. Untuk perawatan hariannya, tanaman disemprot dengan cairan Eco Tanduran seminggu dua kali saja, disemprotnya dilakukan malam hari," pungkasnya. (Yanti).
0 Komentar