Liputan5news Sidoarjo - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno sambangi Pondok Pesantren/Ponpes di Kabupaten Sidoarjo. Kali ini Sandiaga berkunjung ke Ponpes Modern Al Amanah Junwangi Krian, Jumat (2/9). Kunjungannya dalam rangka mengenalkan program Santri Digitalpreneur Indonesia. Sebuah program pemberdayaan para santri sehingga mampu beradaptasi dan menguasai keterampilan ekonomi kreatif digital khususnya di subsektor aplikasi pengembangan permainan, TV dan Radio.
Sandiaga mengatakan santri Digitalpreneur Indonesia dihadirkan dengan konsep yang berbeda dan hanya akan terfokus pada program "Kreatif dan Digital". Kegiatan itu dilaksanakan secara langsung di Kabupaten Sidoarjo selama 4 hari dimulai tanggal 2-5 September 2022. Terdapat 10 pesantren di wilayah Sidoarjo yang mengikutinya. Masing-masing Ponpes mengirim perwakilan 5 orang santri yang tergabung dalam kelompok untuk mengikuti kegiatan di Ponpes Modern Al-Amanah Junwangi.
Dihadapan ribuan santri dan pengelola pondok, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa saat ini santri perlu dibekali dengan kemampuan softskill sehingga bisa mengembangkan minat dan kemampuannya dalam menghasilkan konten kreatif Islami yang sekaligus juga bisa menjadi sarana dakwah.
Dengan adanya program ini ujar Sandiaga, santri harus mampu memiliki 3 kemampuan, yakni pertama sifat inovatif,adaptif dan kolaboratif. Kedua santri harus mengasah ketrampilan melalui up skilling,recycling,new skilling. Sedangkan ketiga santri harus mampu mendapatkan inspiratif dari cerita-cerita untuk kemandirian para santri sendiri.
"Melalui program ini diharapkan juga dapat membuka lapangan kerja dalam bidang digital dimana santrinya sebagai motor penggerak menciptakan konten-konten yang baik dan bermanfaat bagi umat dan masyarakat,"ucapnya.
Sandiaga Salahuddin Uno berharap para santri yang telah mengikuti program “Santri Digitalpreneur Indonesia” dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi kreatif Tanah Air. Khususnya di bidang teknologi digital hingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas.
"Saya ingin para santri bukan mencari lapangan kerja, tapi justru menciptakan lapangan kerja. Saya ingin para santri yang mengikuti pelatihan ini bisa menginisiasi kreasi digital, Jika para santri dari 5 juta, misal 10% bisa menciptakan 10 konten per Minggu, maka kita akan mempunyai 5 juta konten yang betul betul memberikan nilai tambah ekonomi dan memiliki kaidah Islami, ini yang jarang ada,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Sidoarjo H.Subandi SH yang ikut mendampingi menyambut baik atas terselenggaranya program tersebut. Ia mengapresiasi adanya program santri digital preneurship Indonesia yang di gelar di Kabupaten Sidoarjo. Menurutnya hal seperti ini bentuk support dan inovasi Kemenparekraf kepada seluruh Pondok Pesantren yang ada di Indonesia. Melalui pogram santri digital preneurship bisa meningkatkan kualitas pendidikan di era digitalisasi pesantren di Kabupaten Sidoarjo.
"Dimana anak anak kita yang masih pendidikan dibekali ilmu kemandirian, mudah-mudahan adanya pelatihan semacam ini sebagai pondasi anak anak kita untuk meningkatkan kemampuannya di masa depannya, dengan digitalisasi pertumbuhan ekonomi terus berjalan masa pandemi Covid-19 saat ini,"ujarnya.
Diakhir kegiatan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno yang didampingi Wabup H. Subandi dan Pengasuh Ponpes Al-Amanah Junwangi Krian KH. Nurcholis Misbah melakukan penandatanganan prasasti Pendopo Wali Songo Pesantren Al-Amanah Junwangi 3 dan dilanjutkan dengan podcast bersama santri. (Yanti).
0 Komentar