Liputan5news Sidoarjo - Pembangunan Flyover JPL 64 Krian sudah dimulai konstruksinya. Rekayasa arus lalu lintas jalan Kyai Mojo dan jalan M. Yamin yang menjadi titik lokasi pembangunan tengah dilakukan Dinas Perhubungan Pemkab Sidoarjo. Oleh karenanya masyarakat diharap menghindari ruas jalan tersebut. Saat ini Jl Kyai Mojo ditutup separuh dan diberlakukan satu arah. Kendaraan yang datang dari arah Wonoayu diarahkan ke jalur alternatif Jl. Mpu Gandring.
Bupati Ahmad Muhdlor sudah menginstruksikan kepada Dinas Perhubungan Sidoarjo untuk menempatkan petugas guna mengatur dan memecah kemacetan. Ia juga minta adanya pemasangan rambu-rambu peringatan dibeberapa titik jalur utama yang biasa dilalui kendaraan. Terutama di pertigaan jalan. Rambu yang dipasang bertuliskan, Dilarang Melintas, Maaf Perjalanan Anda Terganggu, Jalur Alternatif, dan rambu lainnya sebagai penunjuk arah.
"Bagi masyarakat yang ingin melintas di Jl. Kyai Mojo dapat memilih jalur lain. Sementara ini masih ditutup separuh dan diberlakukan satu arah. Ada banyak jalur alternatif yang dapat dilewati," ujar Gus Muhdlor. Rabu, (21/9/2022).
Putra KH. Agoes Ali Masyhuri itu juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengikuti penujuk arah papan rambu-rambu yang dipasang Dishub. Karena jalur tersebut merupakan jalan alternatif yang disiapkan Dishub.
"Kami himbau kepada masyarakat mohon mengikuti papan rambu-rambu penunjukan arah yang ada. Gunakan jalur alternatif untuk kelancaran arus lalu lintas," imbuhnya.
Jalur alternatif yang disiapkan Dishub Sidoarjo diantaranya; bagi kendaraan yang datang dari timur bisa melewati jalur alternatif Jl. Setiabudi, Jl. Basuki Rahmat, Jl. KH Dewantara dan Jl. Mpu Gandring.
Kemudian kendaraan yang datang dari arah utara bisa melewati jalur alternatif Jl. By Pass Krian, Jl. Mayjen Yuwono, Jl. Wahidin, Jl. KH Dewantara kemudian Jl. Mpu Gandring.
Sedangkan yang dari arah barat bisa melewati jalur alternatif Jl. Imam Bonjol, Jl. KH. Dewantara dan Jl. Mpu Gandring.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Sidoarjo, Dwitjahjo Mardisunu mengatakan, rekayasa arus lalu lintas dilakukan untuk memperlancar pengerjaan Flyover JPL 64 Krian. Pengalihan arus melihat tahapan pengerjaan pembangunan.
"Pengalihan arus saat masa konstruksi tahap 1 dan 2 pembangunan Flyover JPL 64 berbeda. Selain itu pengaturan pergerakan kendaraan juga mempertimbangkan jam-jam tertentu," terang Sunu.
Selain penempatan petugas, lanjut Sunu, "pemasangan rambu-rambu peringatan adanya konstruksi proyek juga sudah terpasang ditiap pertigaan jalan alternatif," pungkasnya. (Yanti).
0 Komentar