Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Duduk Lesehan Bersama Warga, Gus Muhdlor Bahas Pembebasan Makam Desa Waru yang Terdampak Frontage Road

Liputan5news Sidoarjo - Pendekatan aspiratif dan tidak mau ada jarak dengan warga menjadi cara Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dalam membangun Sidoarjo. Salah satunya pembangunan jalan pendamping atau frontage road sepanjang Waru hingga Buduran dengan panjang 9,4 km. Secara keseluruhan, progres pembangunannya berjalan lancar tinggal menuntaskan ganti rugi lahan makam Desa Waru. Minggu (25/9/2022).

Pada Jumat malam, (23/9), bupati yang akrab di panggil Gus Muhdlor itu  menemui warga Desa Waru. Duduk bersama untuk di ajak dialog. Dialog dilakukan di SMPN 3 Waru. Bukan di balai Desa Waru. Itu memang sengaja dimintanya. Agar warga merasa tidak ada jarak dengan dirinya. Duduk lesehan dan membaur bersama dengan alas tikar. 

"Kenapa saya tidak mau pertemuan dilakukan di balai desa, karena saya tidak mau duduk di depan dan kalau ngomong ada jarak, sampean ambek aku podo lunggue, podo setarae, podo dep-dep ane,"sampainya kepada warga Desa Waru yang hadir.

Gus Muhdlor menjelaskan bahwa frontage road menjadi kepentingan bersama. Bukan kepentingan dirinya sebagai bupati. Oleh karenanya ia meminta dukungan semua pihak. Tanpa dukungan itu, segala proyek pembangunan yang dilakukannya tidak akan berjalan baik.

"Proyek ini bukan menguntungkan bupati, tapi menguntungkan semua masyarakat, ini murni pengabdian bagi Sidoarjo, murni pelayanan kita kepada masyarakat Sidoarjo,"sampainya.

Oleh karenanya ia meminta keiklhasan dan keridhaan masyarakat terdampak pembangunan frontage road. Ia katakan ganti rugi ke masyarakat lebih dari layak. Diyakinkannya bahwa ia tidak akan abai pada kesejahteraan warganya sendiri. Apalagi yang telah mendukung pembangunan di Kabupaten Sidoarjo. Namun nantinya nilai ganti rugi tersebut tetap mengacu pada aturan yang ada.

"Seperti pembebasan lahan di Desa Gedangan, tidak ada ganti rugi, yang ada ganti untung, karena bupatinya pasti berat, karena ini warga saya ojok sampek gelo (jangan sampai kecewa),"ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut disepakati warga Desa Waru bahwa lahan pemindahan makam disebelah Barat Jalan Raya Waru. Gus Muhdlor menawarkan pemindahan makam dilahan milik Pemkab Sidoarjo yang berada belakang RS Mitra Keluarga Waru. Juga berada di sebelah Barat jalan. Luasnya sekitar 1.800 m2. Luasan itu lebih besar lima kali lipat terhadap ganti rugi sebagaian lahan makam Desa Waru yang terkena frontage road. Yakni seluas 4,5 x 90 m2. Namun dalam kesempatan itu usulan Gus Muhdlor masih belum disepakati oleh warga Desa Waru. 

Ngatmadi, salah satu warga mengusulkan dipindah dilahan persawahan miliknya. Usulan tersebut juga mendapat persetujuan beberapa warga Waru yang hadir. Cuma ada kendala pada luas lahan persawahan yang hanya 1.300 m2. Lahan tersebut dinilai kurang luas oleh Gus Muhdlor. Ia meminta ada lahan persawahan disebelahnya lagi yang nantinya dapat dibebaskan. Gayung bersambut, Ngatmadi mengatakan disebelah sawahnya terdapat lahan sawah milik Hj. Umi Khulsum.

"Jangan 1.300, kalau bisa ditambah lagi 2.600 cukup, artinya barang sekitar 400 m2 ditukar barang 2.600 m2,"ucap Gus Muhdlor.

Dalam kesempatan tersebut Ketua RW 14 Herlin yang juga ketua Yayasan TK Kartini meminta usulan untuk perbaikan TK nya. Ia meminta ada peninggian bangunan TK karena banjir. Gus Muhdlor yang Sidak langsung ke TK Kartini usai berdialog menyanggupinya. Ia sarankan untuk mengajukan hibah perbaikan sekolah melalui SIPD. Pengajuannya dapat dilakukan mulai bulan Februari sampai Maret tahun depan. Kalau tidak mendapatkannya, ia sarankan untuk memakai ganti rugi frontage road milik TK Kartini seluas 3 x 8 meter. Diperkirakannya ganti rugi yang diberikan Pemkab Sidoarjo sebesar Rp. 500 juta. 

"Saya kira Rp. 500 juta ngerenov itu cukup, kalau tidak sampean mengajukan hibah di SIPD,"ujar Gus Muhdlor kepada Herlin. (Yanti)

Posting Komentar

0 Komentar