Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Camat Lumbang di nilai tak bersikap profesional menyikapi polemik perangkat desa Pancur


Liputan5news Pasuruan - Berlarutnya Penyelesaian polemik perangkat desa Pancur kecamatan Lumbang kabupaten Pasuruan di nilai oleh beberapa kalangan tak lepas dari sikap Camat Lumbang sebagai pemangku pimpinan pemerintahan wilayah kecamatan tak bersikap profesional dan independen. 

Hal ini di ungkapkan oleh Zainal arifin, ketua Lembaga Swadaya masyarakat Garda Nusantara Pasuruan Raya usai melakukan Audiensi dengan Pemerintah Kecamatan Lumbang. "Dua hari sebelum Audiensi kita sudah layangkan surat permohonanya pada Camat Lumbang, bahkan dalam surat tersebut kita berharap agar pihak kecamatan juga bisa menghadirkan unsur pemerintah Desa Pancur dan juga dari Dinas Pemberdayaan masyarakat dan desa (PMD) kabupaten pasuruan.

" Dalam audiensi hari ini ini kami berharap agar ada titik temu tentang polemik permintaan pemberhentian secara sepihak oleh kepala desa Pancur terhadap salah seorang perangkat desanya, yakni NAPI'I alias Tirto sebagai kepala Dusun Krajan desa Pancur ".urainya.

Pada media ini Zainal menyesalkan sikap Camat Lumbang yang seolah sengaja mengambang dan tidak profesional serta independen karena dalam pertemuan tersebut tidak memberikan keputusan yang jelas , bahkan terkesan tidak ada kesiapan dengan memberikan jawaban jika pihaknya menunggu jawaban Dinas PMD kabupaten pasuruan. 

" Saya tidak bisa memenuhi permintaan teman LSM sebagaimana isi surat permohonan Audiensi untuk menghadirkan kepala desa dan Dinas PMD, karena ini kan sifatnya internal pemeritahan. Ungkap Camat Lumbang,Purwo putro Asiafrianto saat memberikan jawaban dihadapan peserta Audiensi diruanganya.

Purwo juga mengakui  bahwa pemerintah Desa Pancur sudah mengirimkan surat permohonan rekomendasi tentang pemberhentian salahsatu perangkatnya ke pihak kecamatan, namun dirinya belum berani memberikan rekomendasinya karena menunggu petunjuk dan hasil keputusan dari Dinas PMD. "Surat permohonan pemberhentian perangkat desa sudah masuk, namun saya belum berani menandatangani karena menunggu petunjuk dan keputusan Dinas. Ungkapnya. 

Sorotan lainya di ungkapkan oleh Sayid, salah satua pimpinan Aliansi Gema Anak Bangsa dimana santer terdengar isue jual beli jabatan perangkat desa pada jabatan kepala Dusun yang  nantinya akan ditinggalkan Tirto jika proses pemberhentian ini berjalan mulus. 

"Saya mendengar bahwa ada transaksi keuangan yang diduga dilakukan oleh kepala desa dengan seseorang yang akan mengisi jabatan perangkat desa yang akan ditinggalkan Napii atau kampung Tirto. Jangan sampai isue ini terbukti kebenarannya atau bahkan melibatkan pejabat di kecamatan Lumbang, karena akan berdampak signifikan bagi makin berkurangnya kepercayaan masyarakat pada pemerintahan." Tegas Sayid (pung/ze)

Posting Komentar

0 Komentar