Liputan5news Sidoarjo - Rembuk stunting Kabupaten Sidoarjo tahun 2022 yang dilaksanakan hari ini (9/8/2022) di hotel Aria Gajahyana Malang, menjadi upaya langkah strategi “konvergensi dalam percepatan penurunan stunting Sidoarjo.
“Strategi konvergensi ini memadukan dan mengkolaborasikan berbagai rencana kegiatan dari berbagai OPD dan stakeholder. Program kerja Percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sidoarjo lebih berkolaborasi, bersinergi ssesuai taget sasarannya,” ujar Muhammad Ainur Rahman, AP, M.Si, Asisten Administrasi Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sidoarjo pada saat membuka kegiatan rembuk stunting.
Menurut Ainur, rembuk stunting tahun ini yang di hadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, Usman, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, para kepala OPD, dan tokoh masyarakat menunjukkan komitmen kuat untuk menurunkan angka stunting kabupaten Sidoarjo.
Sidoarjo dari sensus gizi kemarin kita diangka 14,8. Mudah – mudahan ditahun ini kita bisa menurunkan kasus stunting di Kabupaten Sidoarjo, dengan upaya melakukan intervensi program sesuai dengan tupoksi masing – masing,”lanjutnya
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan drg. Syaf Satriawarman, berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur posisi Sidoarjo untuk stunting 7 terbaik se-Jawa Timur, di angka 14,8 persen dari nilai rayon. Provinsi Jawa Timur sendiri di angka 23,3 persen, Sidoarjo jauh lebih baik.
Berdasarkan pengukuran yang dirasakan oleh teman- teman gizi Dinas Kesehatan, sebenarnya kita menginjak diangka 7,6 persen. Mudah – mudahan angka ini akan menjadi target ditahun ini untuk disampaikan ke Provinsi,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, untuk target penurunan stunting Sidoarjo tahun ini masih diangka 14 persen. Sebenarnya dari target ini kita sudah tercapai, tapi tetap kita berusaha untuk dibawah itu. Di tahun 2020 Sidoarjo masih diangka 23 persen, kemudian turun menjadi 14,8 persen. Harapannya tahun ini bisa turun lagi.
Sedangkan untuk Desa prioritas pencegahan dan penanganan stunting serta intervensi gizi spesifik dan sensitif Kabupaten Sidoarjo tahun 2023 ada 29 Desa. Diantaranya 3 desa masing – masing di Kecamatan Waru dan Krian, 4 Desa masing – masing di Kecamatan Gedangan, Wonoayu, dan Buduran, 1 Desa masing – masing di Kecamatan Sidoarjo, Tulangan, Porong dan Krembung, 7 Desa di Kecamatan Candi.
Penanganan stunting secara konvergensi ini sebagai upaya nyata pemkab Sidoarjo menuju zero. Selain itu juga untuk melaksanakan amanah Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Secara implisit, kegiatan ini juga tersirat dalam RPJMD tahun 2021-2026 dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), yakni menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan penduduk disemua usia. (Yanti)
0 Komentar