Liputan5news Sidoarjo - Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 77, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengajak Kyai Khos, jajaran forkopimda, para veteran, tokoh masyarakat serta jajaran instansi pemerintahan menggelar sholawat dan tasyakuran di Pendopo Delta Wibawa. Selasa malam, (16/8/2022).
Kyai khos yang hadir diantaranya KH. Agoes Ali Masyhuri Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Lebo, KH. Nurcholis Misbah Pengasuh Ponpes Al Amanah Junwangi, Krian, dan KH. Amirudin Mun'im.
"Rasa syukur kemerdekaan bangsa ini membawa kita semua sadar bahwa yang dicapai sekarang atas pengorbanan para pendahulu. Berjuang mempertaruhkan nyawa dan demi kemerdekaan. Di usia yang ke 77 tahun, semangat perjuangan itu harus terus digelorakan, membawa bangsa ini lebih kuat lagi, mandiri dan berdikari seperti yang dicita-citakan para pendiri bangsa,"ujar Gus Muhdlor.
Gus Muhdlor juga mengingatkan bahwa 10 hari lagi tepat 1,5 tahun pemerintahannya bersama Wakil Bupati Subandi. Dalam waktu singkat itu, pembangunan yang dicapai on the track, indeks pembangunan infrastuktur naik. Mulai dari pembangunan jalan beton, frontage, flyover, peningkatan ruas jalan kabupaten hingga pemberian modal usaha dan kredit bunga ringan untuk membantu modal usaha bagi ribuan UMKM kota Delta.
Dengan capaian yang ada, bupati alumni Fisip Unair Surabaya itu mengingatkan agar tidak lengah, tidak kendor. Pembangunan terus dipacu agar perekonomian sektor mikro terus tumbuh. Pelaku usaha kreatif dimudahkan dalam menjalankan usahanya. Mulai dari perizinan, modal dan pendampingan.
"Malam ini jadi momentum, tonggak memperbarui niat mengabdi pada bangsa dan negara, khususnya membangun Sidoarjo, memberikan sumbangsih lebih pada kabupaten dan memastikan bahwa setiap pembangunan membawa manfaat dan kebaikan bersama," jelas Gus Muhdlor.
Tasyakuran HUT ke 77 RI di Pendopo Sidoarjo itu diawali dengan membaca sholawat bersama dilanjutkan pemberian santunan kepada anak yatim piatu.
KH. Agoes Ali Mashuri (Gus Ali) dalam tausiyahnya menyampaikan, berkaca dari pembukaan UUD 45 bahwa dengan kemerdekaan ini layaknya diisi dengan rasa syukur. Begitu banyak nikmat Allah yang tidak dapat dihitung dan dibandingkan dengan apapun termasuk nikmat kemrdekaan ini.
Karena nikmat kemerdekaan kata Gus Ali merupakan salah satu dari kenikmatan yang tidak bisa dihitung, diantaranya nikmat hidup, dan nikmat hidayah, ketiga nikmat ini wajib disyukuri apapun itu karena dengan mempunyai rasa syukur pasti akan nikmat.
Nikmat hidup, lanjut Gus Ali diberikan kepada seluruh makhluk hidup, nikmat kemerdekaan khusus diberikan Allah sebagai representasi hak asasi manusia sedangkan nikmat hidayah khusus diberikan kepada manusia-manusia pilihan.
“Seluruh yang hadir disini saya doakan mendapatkan nikmat ini," Kyai Khos Sidoarjo tersebut.
Gus Ali melanjutkan bahwa nikmat hidup, nikmat kemerdekaan dan nikmat dihayah ketiga nikmat ini harus disyukuri. Apabila mau membaca sejarah perjuangan bangsa bahwa kemerdekaan ini bukan hadiah dari penjajah namun sudah banyak melalui perjuangan panjang, melalui pengorbanan yang banyak bahkan nyawa dipertaruhkan untuk mewujudkan Indonesia Merdeka.
"Maka saya tekankan dimana-mana bahwa urgensi sanat keilmuan yaitu ilmu yang manfaat dan berkah,"pungkasnya. (Yanti).
0 Komentar