Liputan5news Sidoarjo - TP.PKK Kabupaten Sidoarjo terus berupaya mencegah dampat buruk penggunaan gadget yang berlebihan. Upaya tersebut dilakukan melalui Sosialisasi Pentingnya Orang tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Pagi tadi, TP.PKK Kabupaten Sidoarjo yang di komandoi oleh Hj. Sa'adah Ahmad Muhdlor, S.Hum atau yang akrab dipanggil Ning Sasha itu jemput bola ke kecamatan dan desa-desa. Kali ini Ning Sasha bersosialisasi Desa Kemangsen Kecamatan Balongbendo dan di Kecamatan Tarik, Selasa, (30/8). Tema yang diambil "Kewaspadaan Dampak Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini".
Kegiatan yang dibuka olehnya itu diikuti Kader TP.PKK dari seluruh kecamatan dan desa. Dalam sambutannya Ning Sasha menghimbau kepada para orang tua khusus seorang ibu untuk menjaga anaknya dari pengaruh gadget yang berlebihan. Kenapa himbauan itu khusus bagi ibu, karena ia melihat ibu adalah orang tua yang paling sering berinteraksi dengan anak-anaknya.
Selain untuk bersosialisasi, kedatangannya untuk bersilaturahmi. Ning Sasha ingin mengajak berdialog dan berbagi ilmu dengan masyarakat khususnya para kaum ibu. Dalam kesempatan tersebut Ning Sasha mengatakan bahwa mendidik anak bukanlah hal yang baru bagi orang tua. Khususnya seorang ibu. Menurutnya seorang ibu harus banyak belajar dari berbagai sumber cara mendidik anaknya. Dikatakannya tantangan saat ini adalah bagaimana cara mendidik anak di tengah arus teknologi.
Ning Sasha mengungkapkan bahwa penggunaan internet di Indonesia terus tumbuh dari tahun ke tahun. Lebih dari 77% penduduk Indonesia menggunakan internet di berbagai usia dan golongan.
"Sebagai orang tua harus pintar kreatif dalam mendidik anak terutama pada penggunaan gadget atau HP. Orang tua harus bisa mengarahkan anak agar dapat memanfaatkan teknologi secara positif dan terhindar dari dampak negatif dari gadget itu sendiri. Semoga dari kegiatan ini kader PKK bisa mempraktekkan di rumah di lingkungannya masing-masing serta di masyarakat sekitar,"sampainya.
Ning Sasha mengatakan kegiatan seperti ini penting dilakukan. Pasalnya 2 tahun masa pandemi Covid-19, anak-anak telah banyak bergaul dengan gadget untuk kepentingan sekolahnya. Masa-masa itu bersosialisasi anak-anak sangat berkurang. Pertemuan tatap muka dibatasi dan gadget saat itu menjadi sarana untuk berinteraksi secara online. Atau dengan kata lain gadget saat itu menjadi teman setia anak-anak yang sekaligus digunakan untuk menghilangkan rasa bosan karena bersosialisasi di luar rumah dibatasi.
"Ketika situasi sudah kembali menjadi normal, sekolah bisa kembali normal kehidupan masyarakat juga bisa kembali normal, untuk itu kita selaku orang tua harus bisa berubah agar anak-anak berangsur-angsur mulai meninggalkan gadget dan kita arahkan anak-anak untuk bisa bersosialisasi pada lingkungan teman-teman bermain dengan anak-anak seusianya serta bergaul dengan teman-teman seusianya,"pintanya.
Ning Sasha mengatakan perlu adanya kewaspadaan akan dampak yang ditimbulkan dari gadget. Bukan hanya pada tontonan seperti YouTube dan permainan games yang banyak. Namun juga pada konten-konten yang seharusnya tidak dikonsumsi oleh anak-anak.
"Jangan sampai anak-anak menyerap informasi dan apapun yang dia dapatkan dari gadget itu dengan ketidaktahuan mereka sehingga mereka bisa menelan mentah-mentah apa yang dia saksikan yang kedepannya bisa berpengaruh pada kehidupannya seperti adanya pergaulan bebas,"sampainya.
Oleh karena itu ia mewanti-wanti kepada orang tua untuk benar-benar bisa selektif dengan apa yang ditonton dan apa yang dimainkan anak-anak. Nasehat dan bimbingan harus dilakukan orang tua. Orang tua harus mampu memberikan pengertian mana yang boleh ditonton dan mana yang seharusnya tidak boleh ditonton.
"Apa yang disampaikan oleh orang tua sedikit banyak akan membentuk anak untuk bertanggung jawab akan apa yang dia lihat apa yang dia tonton dan apa yang mereka mainkan karena jika tanpa kontrol orang tua maka anak akan lepas kendali, terbawa arus lingkungan yang kurang baik,"ujarnya.
Ning Sasha yakin dengan pendekatan dan nasehat yang baik, anak-anak dapat memilah dan memilih tontonan atau games yang dimainkan. Sehingga anak-anak pun bisa bertanggung jawab dengan tontonan dan mainan mereka. Dan jika hal ini sudah diterapkan sejak dini maka ketika anak-anak mulai menginjak remaja anak tidak akan mudah terbawa arus dalam pergaulan.
"Dan sekarang yang penting sekali adalah kepada para ibu-ibu jangan segan-segan mengecek HP anak-anak secara berkala, cek story youtubenya kalau bisa biar kita tahu apa saja yang dilihat, atau bila perlu dampingi saat maen game, sebagai orang tua jangan hanya merasa mampu memfasilitasi anak dengan gadget akan tetapi juga harus bertanggung jawab dengan aktivitas anak-anak dengan gadgetnya,"tambahnya
Dalam kegiatan tersebut TP-PKK Sidoarjo mengundang narasumber Aan Haryono SE M.Medcom dari praktisi Media dan Jurnalis MNC group dan dr. Hera Wahyuni M.Psi, Psikolog dari universitas Trunojoyo Madura. Dua narasumber kali ini siap membekali kader TP.PKK dengan ilmu bagaimana agar anak bisa secara bijak, aman dalam menggunakan serta terhindar dari bahaya gadget khususnya bagi anak-anak usia dini. Salah satu materi yang disampaikannya adalah untuk selalu memantau secara berkala, serta membatasi aktivitas anak dengan gadgetnya dan juga bisa mengalihkan aktivitas anak dari gadget dengan melakukan permainan tradisional.(Yanti)
0 Komentar