Liputan5news Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo tahun 2022 ini akan menormalisasi puluhan kali atau sungai. Totalnya ada 58 titik, dari jumlah itu sebagian sudah dikerjakan dan lainnya dalam proses.
Normalisasi dilakukan sebelum datangnya musim hujan karena sebagai bentuk antisipasi meminimalisir banjir. Sasarannya, kali yang dangkal, terutama yang berada dipemukiman padat penduduk dikeruk oleh Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Sidoarjo. Seperti kali di daerah Kecamatan Sedati. Kali yang memisahkan antara Desa Sedati Gede dan Desa Sedati Agung itu saat ini sedang dalam proses dinormalisasi.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menegaskan, pengerjaan normalisasi akan terus dilakukan mengingat Sidoarjo merupakan daerah delta, banyak kalinya. Sama halnya dengan perbaikan jalan dan betonisasi yang tiap tahun dikebut. Karena, kedua proyek itu membawa efek langsung pada kelancaran aktivitas masyarakat.
Gus Muhdlor meminta pasca dilakukan pengerukan sungai-sungai dijaga dari kotoran sampah. Karena sampah menjadi penyebab utama aliran tidak lancar dan pendangkalan.
"Dibutuhkan kesadaran dari masyarakat agar tidak lagi membuang sampah di kali. Butuh pengawasan bersama," jelas putra Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat, KH. Agoes Ali Masyhuri itu. Minggu, (24/7/2022).
Untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai tampungan air hujan dan mencegah banjir, kali juga untuk memperlancar saluran irigasi lahan pertanian. Oleh karenanya, Gus Muhdlor mendorong pemerintah desa menerapkan pengawasan terhadap kebersihan sungai-sungai yang melewati wilayah desa masing-masing.
Seperti sungai di Desa Ganggang Panjang, Kecamatan Tanggulangin yang belum lama ini sudah rampung dinormalisasi. Sungai ini, menjadi penghidupan bagi petani di wilayah sekitarnya. Puluhan hektar lahan persawahan menggantungkan dari sungai Ganggang Panjang.
"Tolong, jangan lagi mengotori sungai dengan sampah. Ayo bersama-sama dijaga," imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Irigasi dan Pematusan Dinas PU BM SDA, Rizal Asnan menyampaikan, normalisasi dilakukan merata di semua wilayah kecamatan.
"Tahun ini ada 58 titik kali yang dinormalisasi, yang diprioritaskan kali yang melewati padat pemukiman dan yang menjadi saluran irigasi lahan persawahan," terangnya. (Yanti)
0 Komentar