Liputan5news Pasuruan - Kembali bergolak warga desa Wotgalih kecamatan Nguling kabupaten Pasuruan kembali turun jalan menutup akaes jalan desa agar tidak lagi dilewati armada pengangkut matreal milik Tambang.
Hal ini dilakukan usai terjadinya kecelakaan beberapa waktu lalu yang menewaskan seorang bocah berusia 6 tahun yang harus kehilangan nyawa usai terlindas truk bermuatan pasir dari tambang di desa Sebalong. Terlihat puluhan warga yang turun jalan hari ini, selasa (7/6/2022) sekitar pukul 16.00 wib dengan memasang spanduk larangan melintas husus truk Tambang sembari memasang meja dari bambu dijalan desa.
"Intinya kami tidak mau Dum truk milik Tambang melewati jalan desa ini, karena jalan rusak dan beberapa waktu lalu juga terjadi kecelakaan yang menewaskan bocah desa wotgalih. "Tegas Nali warga dusun pejaten desa wotgalih.
Nali juga menjelaskan bahwa usai terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya bocah beberapa waktu lalu, belum ada pihak yang bertanggung jawab menemui keluarga korban. " Setelah kecelakaan belum ada pihak dari perusahaan Tambang ataupun Pemerintah yang menemui keluarga sampai saat ini.ungkap pria yang juga anggota Badan permusyawaratan desa (BPD) ini tegas.
Senada dengan Nali, warga desa wotgalih lainya. Mualim yang juga masih kerabat keluarga korban tewas akibat truk Tambang pada media ini menyatakan bahwa pihak keluarga meminta pada aparat kepolisian agar bersikap tegas dan terbuka dalam mengusut kecelakaan yang menewaskan bocah 6 tahun beberapa waktu lalu.
"Kami ingin agar aparat polisi segera bertindak mengusut secara jelas atas tertabraknya bocah wotgalih oleh truk tambang. " Menurut saya bahwa waktu itu truk milik Tambang itu yang nyerempet bocah 6 tahun bernama Rama. Bukan gandol seperti yang diberitakan. Ujar pria 50 tahun yang waktu kejadian juga menyatakan berada dilokasi. (Zei)
0 Komentar