Liputan5news Probolinggo - Dukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, Senin (23/5) pagi Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin buka agenda pendidikan dan pelatihan kerajinan de coupage bagi anggota koperasi dan UMKM Kota Probolinggo di Ombass Kafe Resto.
Agenda diklat yang digagas oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) diikuti oleh 40 ibu-ibu dari anggota koperasi wanita dan pelaku umkm. Selama 3 hari hingga Rabu (25/5) seluruh peserta akan dibekali materi tentang pembuatan 11 produk keterampilan yang meliputi tas tangan, dompet koin, tote bag, tempat tisu, kipas, nampan, cangkir, toples dan lain sebagainya.
Di hadapan peserta, Kepala DKUPP Fitriawati membeberkan tujuan dilaksanakannya kegiatan diklat de coupage, salah satunya untuk memajukan perekonomian daerah. "Pertama untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM, membekali skill tentang de coupage, memberdayakan ekonomi koperasi dan ikut memajukan perekonomian daerah," jelas Fitriawati.
Kerajinan de coupage adalah suatu teknik menampilkan gambar pada media untuk kemudian dilapisi dengan coating yang umumnya berwarna transparan dengan memanfaatkan vernis, plitur atau pelapis transparan.
Apresiasi positif diungkapkan oleh Wali Kota Habib Hadi, menurutnya melalui pelatihan keterampilan de coupage ini dapat meningkatkan ekonomi keluarga. "Untuk itu saya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan diklat ini, karena dengan adanya keterampilan membuat kerajinan dapat menjadi modal untuk membuat usaha guna meningkatkan ekonomi keluarga," ucap Habib Hadi.
Selain harus menjaga mutu dan kualitas produk, Habib Hadi juga memberikan pesan kepada peserta diklat tentang kunci sukses menjalankan usaha kecil dan menengah. "Tapi saya mengingatkan kunci keberhasilan pelaku usaha kecil menengah, jadi kuncinya jangan iri sama yang lain, berusahalah berinovasi, menemukan ide-ide kreatif, asal ada kemauan insya Allah bisa terwujud," pesan wali kota.
Pemateri utama dalam diklat ini adalah Katarina S. Triningrum, pemilik UD. Srikandi, industri kecil menengah yang sudah lama berkecimpung di kerajinan daur ulang sampah plastik. Ia memberikan keterampilan kepada peserta agar mahir berkreasi de coupage dan bisa membuka lapangan pekerjaan baru. "Saya ajar untuk benar benar belajar dari beberapa media, berharap dari pelatihan ini bisa membuat lapangan pekerjaan baru, jadi ibu-ibu kalau di rumah cuma tengak-tenguk, sambil menghibur diri, momong anak atau momong cucu, bisa berkreasi kerajinan de coupage ini," jelas Katarina.
Harapan yang sama disampaikan oleh Ririn salah seorang peserta sekaligus pemilik UMKM bidang fashion dari Sumbertaman. "Semoga saya bisa menambah ilmu, kemudian bermanfaat juga untuk usaha saya, mungkin bisa menambah macam-macam produk dan ini kan hal baru," terang Ririn yang ingin mengembangkan produk tas dan dompet.
Tampak hadir dalam seremoni pembukaan diklat Sekda drg.Ninik Ira Wibawati, Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Wawan Soegiantono, Kepala Bappeda Litbang Tartib Gunawan, Inspektur Yusron Sumartono serta perwakilan perangkat daerah terkait. (Nia)
0 Komentar