Liputan5News Lumajang - Pada hari Selasa, (10/05/2022 ) pukul 15.00 WIB, telah terjadi laka air (anak terbawa arus sungai) di sungai Gedang Klutuk/Pancer Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun. Korban Atas nama Rofiki (9) warga dusun Igir Igir RT/RW 04/05 desa Darungan kecamatan Yosowilangun kabupaten Lumajang.
Kronologis Kejadian, di kutib dari website resmi BPBD kabupaten Lumajang" Pada hari Selasa tanggal 10 Mei 2022 mulai pukul 13.00 WIB, anak Rofiki bersama bapak dan ibunya serta kakaknya pergi ke obyek wisata pantai mbah Drajit Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang untuk merayakan hari raya ke 8 Idulfitri 1443H".
"Setelah puas bermain air dipantai mbah Drajit Desa Wotgalih, kemudian anak Rofiki bersama kedua orangtuanya dan adiknya membilas diri / membersihkan diri di aliran sungai Gedang Klutuk / Pancer yang berada di Selatan tiket masuk pintu wisata pantai mbah Drajit, Pukul 14.50 WIB, Bapak dan ibunya anak Rofiki naik dari sungai Gedang klutuk, akan tetapi anak Rofiki dan adiknya tetap mandi di sungai".
"Pukul 15.00 WIB, anak Rofiki terpeleset dan terbawa arus aliran sungai Gedang Klutuk, kemudian adikanya memanggil bapaknya dan berusaha mencari namun kesulitan untuk menemukan".
Pukul 15.03 WIB, Salah satu warga melaporkan kejadian ini kepada panitia wisata dan meneruskan kepada Tim BPBD Kabupaten Lumajang dan yang sedang melakukan pengamanan pantai Mbah Drajit Desa Wotgalih.
Pukul 15.07 WIB, TRC BPBD Kabupaten Lumajang tiba dilokasi kejadian dan melakukan pencarian korban bersama warga sekitar dengan menyisir sekitar jatuhnya korban mengarah ke arah timur.
Pukul 16.00 WIB, Korban berhasil ditemukan 50 meter ketimur didasar dari lokasi jatuhnya korban.
Pukul 16.05 WIB, korban berhasil dievakuasi oleh TRC BPBD dan tim gabungan kemudian dibawa ke pos kesehatan panitia wisata dan dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.
Pukul 16.10 WIB, korban dibawa kerumah duka di Dusun Igir-Igir Desa Darungan Kecamatan Yosowilangun menggunakan ambulan Puskesmas Yosowilangun untuk dimakamkan oleh keluarga.
Keluarga menolak dilakukan visum luar dan menyadari kejadian ini adalah murni kelalaian orangtua. Pengamanan pantai sudah dilakukan maksimal oleh Panitia wisata mbah Drajit dengan melibatkan TNI, Polri, BPBD, SKD serta potensi lainnya.(red/Rhm)
0 Komentar