Liputan5news Pasuruan - Ulah oknum kepala desa Penunggul kecamatan nguling kabupaten pasuruan, Selamet seoalah melekat dimasyarakat sebagai salah satu orang yang sering dikejar kejar para korban yang merasa ditipu.
Hal ini juga di alami oleh Saiful anwar (SF), 33 tahun yang merasa ditipu oleh sang kepala desa Penunggul tersebut. Berawal dari bulan Oktober 2021 lalu, berbekal perjanjian pengerjaan proyek pembangunan Trotoar jalan desa dan Tugu masuk desa senilai Rp. 110.000.000 (seratus sepuluh juta rupiah) yang merupakan anggaran yang bersumber dari Dana desa tahap 1 yang belum terealisasikan, hinggi kini, April 2022 sang kepala desa tak kunjung menyelesaikan tanggunganya sesuai perjanjian awal setelah dana desa tahap berikutnya Caer.
Tak pelak karena merasa di permainkan dan ditipu, saiful anwar yang juga berprofesi sebagai aktivis lembaga Swadaya masyarakat tersebut segera membuat pelaporan ke polsek nguling. "Saya sudah lama bersabar menunggu janji pembayaran dari kepala desa Penunggul mas, dan terahir janji hari Kamis kemarin, namun malah dihubungi handphone nya gak aktif dan beberapa kali kerumahnya juga terkunci. Maka jalan satu satunya ya harus jalur hukum dengan lapor polisi, ungkapnya.
Saiful menambahkan bahwa dirinya bersama rekan rekan LSM Pasuruan timur akan segera membuat laporan resminya jika dalam 2 hari ini kepala desa Penunggul tidak menemuinya dan menyelesaikan tanggunganya. Tegas pria ini menahan geram.
Sementara kepala desa Penunggul dihubungi media Liputan 5news dirumahnya tidak ada, rumah dalam keadaan terkunci. "Mulai tadi pagi pak tenggi sudah tidak terlihat mas. Kemarin juga ada yang mencari. Ungkap salah satu warga yang berada di depan rumah kepala desa Penunggul tersebut. ( zei)
0 Komentar